Pemerintah Naikkan Harga Jagung: Petani Gorontalo Kini Dapat Rp6.400 per Kg

Pemerintah Naikkan Harga Jagung: Petani Gorontalo Kini Dapat Rp6.400 per Kg---Ryan Diskominfotik
GORONTALO, DISWAY.ID - Kabar baik datang bagi para petani GORONTALO.disway.id/listtag/1545/jagung">jagung di GORONTALO.
Pemerintah pusat resmi menaikkan harga pembelian jagung kering, memberikan angin segar bagi sektor pertanian jagung yang selama ini menghadapi tantangan harga jual rendah.
Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, mengumumkan bahwa harga beli jagung dengan kadar air 14 persen kini menjadi Rp6.400 per kilogram, sedangkan untuk jagung dengan kadar air 18–20 persen ditetapkan Rp5.500 per kilogram.
Kebijakan ini disampaikan usai audiensi bersama Pimpinan Wilayah Bulog Sulutgo di rumah jabatan gubernur, Selasa, 5 Agustus 2025.
BACA JUGA:Gusnar Ismail Pastikan Gorontalo Aman dari Ancaman Bencana Tsunami
Solusi untuk Tantangan Pengeringan Jagung
Menurut Gusnar, sebelumnya banyak petani kesulitan memenuhi kadar air 14 persen karena keterbatasan alat pengering.
Oleh karena itu, pemerintah pusat mengambil langkah realistis dengan menetapkan dua kategori harga berdasarkan kadar air jagung.
"Bapak Presiden menetapkan harga baru agar petani tetap bisa menjual hasil panennya dengan layak. Untuk kadar air 14 persen harganya Rp6.400/kg, dan kadar air 18–20 persen Rp5.500/kg. Saya yakin petani bisa mencapainya cukup dengan menjemur jagung di bawah sinar matahari,” ujar Gubernur Gusnar.
Subsidi Ongkos Angkut ke Gudang Bulog
Guna mendorong distribusi hasil panen, pemerintah juga memberikan subsidi biaya transportasi jagung menuju gudang Bulog.
Setiap kilogram jagung yang diangkut akan diberikan biaya pengganti sebesar Rp200, tergantung jarak tempuh ke gudang.
Kebijakan ini diharapkan dapat meringankan beban petani dan memperlancar rantai pasok jagung ke Bulog.
BACA JUGA:Gusnar Ismail Tinjau Langsung Groundbreaking Jalan Brigjen Piola Isa di Gorontalo
Bulog Terus Stabilkan Harga Beras
Dalam kesempatan yang sama, Pimpinan Wilayah Bulog Sulutgo, Ermin Tora, menjelaskan bahwa pihaknya terus menjalankan program stabilisasi harga pangan, terutama untuk menekan harga beras yang belum turun signifikan.
Sumber: