Gusnar Ismail Pastikan Gorontalo Aman dari Ancaman Bencana Tsunami

Gusnar Ismail Pastikan Gorontalo Aman dari Ancaman Bencana Tsunami

Gusnar Ismail Pastikan Gorontalo Aman dari Ancaman Bencana Tsunami---Dok. Pemprov Gorontalo (Thomas)

GORONTALO, DISWAY.ID - Gubernur GORONTALO, Gusnar Ismail, memastikan bahwa wilayah GORONTALO aman dari ancaman GORONTALO.disway.id/listtag/2943/tsunami">tsunami usai gempa bumi yang terjadi di wilayah Rusia. 

Hal ini disampaikan langsung oleh Gubernur dalam keterangan pers usai memantau perkembangan terkini dari BMKG melalui Zoom di Posko Gubernur, Rabu 30 Juli 2025.

“Hingga pukul 17.32 WITA, tidak ada tsunami yang terjadi di wilayah Gorontalo, baik di bagian selatan maupun di perairan utara seperti Anggrek dan Kwandang,” jelasnya.

Meski begitu, Gubernur menegaskan bahwa pihaknya masih menunggu pernyataan resmi dari BMKG pusat mengenai pencabutan status peringatan dini tsunami.

BACA JUGA:Bunda PAUD Gorontalo Tinjau Lembaga PAUD Dukung Program Wajib Belajar Pra-SD

Selama proses pemantauan, ia didampingi Sekretaris Daerah dan sejumlah kepala OPD.

Sebelumnya, BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini bahwa tsunami berpotensi terjadi di Gorontalo sekitar pukul 16.39 WITA.

Namun, hingga satu jam lebih setelahnya, tidak ada tanda-tanda gelombang besar atau kenaikan signifikan muka air laut.

Gusnar Ismail mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun tetap waspada. Ia juga mengajak seluruh warga untuk bersama-sama berdoa demi keselamatan bersama.

BACA JUGA:Sri Wahyuni Paparkan Strategi Transformasi Digital Gorontalo dalam Forum Nasional PKN II 2025

“Jangan panik, tapi tetap waspada dan ikuti informasi resmi dari BMKG maupun pemerintah daerah,” ujarnya.

Sejak peringatan dini dikeluarkan, Gubernur telah menginstruksikan jajaran pemerintah daerah, mulai dari perangkat desa, kelurahan, hingga camat, serta unsur TNI dan Polri, untuk bersiaga dan dekat dengan masyarakat guna memantau situasi di lapangan.

Dari laporan pemantauan, beberapa wilayah yang sempat mendapat peringatan tsunami, seperti Papua, hanya mengalami kenaikan muka air laut sekitar 0,2 meter.

Adapun zona yang masuk peringatan BMKG sebelumnya meliputi Kepulauan Talaud, Halmahera Utara, sejumlah wilayah di Papua Barat dan Papua, serta Kota Gorontalo.

Sumber: