Dedi Mulyadi Marah di Acara Nganjang Ka Warga: 'Ini Forum Rakyat, Bukan Persikas!'

"Mereka berteriak-teriak untuk membela Persikas karena klub mereka pindah ke tangan pihak lain. Sikap ini kurang pantas, mereka mempermasalahkan hal yang sebenarnya tidak relevan," lanjut Dedi.

BACA JUGA:Dinsos Gorontalo Salurkan Bansos BLP3G Pada Tahun Anggaran 2025

Dedi menilai bahwa tindakan tersebut mengungkap betapa mudahnya seseorang kehilangan empati demi fanatisme sempit. Ia kecewa melihat orang-orang yang lebih mengutamakan ego dalam mendukung klub sepak bola, daripada merasa simpati pada kesulitan warga di sekitarnya.

"Yang terpenting adalah hilangnya rasa kasih sayang, hilangnya hati nurani, dan hilangnya empati pada orang lain yang terlalu fokus pada egoisnya dalam mendukung klub mereka, tanpa memperhatikan penderitaan yang dialami oleh sesama," tegasnya.

Dedi menyadari bahwa tindakan tegasnya malam itu dapat menimbulkan penilaian negatif terhadap dirinya. Namun, ia menegaskan bahwa bagi dirinya, mendidik masyarakat jauh lebih berharga daripada sekadar menjaga citra atau popularitas.

"Kemarahan saya mungkin dikritik sebagai pemimpin yang tidak bisa mengendalikan emosi. Namun, bagi saya, mendidik masyarakat memiliki nilai yang jauh lebih tinggi daripada sekadar popularitas atau elektabilitas," pungkas Dedi.

Sumber: