Idah Syahidah: Stunting Tak Hanya Soal Gizi, Tapi Juga Pola Asuh yang Salah

Wagub Idah Syahidah Perkuat Kolaborasi Lintas Sektor Tekan Angka Stunting di Gorontalo---Nova Diskominfotik
GORONTALO, DISWAY.ID - Upaya menekan angka tengkes (GORONTALO.disway.id/listtag/1859/stunting">stunting) di Provinsi GORONTALO terus digencarkan melalui kolaborasi lintas sektor.
Salah satu bentuk nyata langkah tersebut terlihat dalam kegiatan Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan Keluarga Berencana (KB) Khusus, yang dirangkaikan dengan pelayanan KB gratis serta sosialisasi pencegahan stunting. Kegiatan ini digelar di Aula Kantor Camat Kota Barat, Kamis (16/10/2025).
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie, dan menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dinas Kesehatan, Pemerintah Kota Gorontalo, serta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Gorontalo.
Dalam sambutannya, Idah Syahidah menegaskan bahwa permasalahan tengkes tidak hanya disebabkan oleh faktor gizi semata, tetapi juga karena pola asuh yang kurang tepat dari orang tua terhadap anak.
BACA JUGA:Disway Awards 2025 Jadi Tolok Ukur Reputasi Brand di Indonesia, 520 Merek Raih Penghargaan
“Stunting bukan hanya karena kekurangan gizi atau kondisi ekonomi yang lemah. Banyak anak dari keluarga mampu pun mengalami stunting karena pola asuh yang keliru. Orang tua sibuk, anak sering diberi makanan instan dan jajanan tanpa memperhatikan nilai gizinya,” ujar Idah.
Ia menekankan pentingnya edukasi bagi masyarakat, terutama bagi orang tua yang memiliki kesibukan tinggi, agar lebih memahami pentingnya pola pengasuhan dan pemberian gizi seimbang.
Menurut Idah, penyuluh KB, kader Posyandu, dan petugas lapangan harus memperkuat pendampingan kepada keluarga berisiko tengkes supaya pola asuh dan pola makan anak dapat diperbaiki.
Pada kesempatan tersebut, Baznas Provinsi Gorontalo juga menunjukkan dukungan konkret terhadap program percepatan penurunan stunting dengan menyalurkan bantuan sosial kepada 100 keluarga berisiko.
Bantuan tersebut berupa paket sembako bergizi, antara lain daging ayam, tempe kukus, wortel parut, telur ayam, tepung roti, tepung terigu, bawang putih halus, garam halus, minyak goreng, dan beras 5 kilogram. Paket ini diharapkan dapat membantu pemenuhan kebutuhan gizi ibu dan anak selama masa pertumbuhan.
BACA JUGA:QICA TBC Gorontalo: Deteksi Dini dan Pengobatan Cepat Jadi Kunci Pengendalian TBC
“Baznas selalu berada di garda terdepan dalam mendukung program pencegahan stunting. Kolaborasi seperti ini harus terus diperkuat agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat,” lanjut Idah.
Lebih lanjut, Wakil Gubernur Idah Syahidah menekankan bahwa pemerintah perlu memperkuat daya laksana (delivery program) agar kebijakan tidak berhenti hanya pada rapat dan dokumen perencanaan.
“Sudah saatnya program pemerintah tidak hanya berhenti pada peraturan dan koordinasi. Harus ada aksi nyata di lapangan agar hasilnya benar-benar dirasakan masyarakat,” tegasnya.
Sumber: