QICA TBC Gorontalo: Deteksi Dini dan Pengobatan Cepat Jadi Kunci Pengendalian TBC

QICA TBC Gorontalo: Deteksi Dini dan Pengobatan Cepat Jadi Kunci Pengendalian TBC

Dinas Kesehatan Gorontalo Perkuat Komitmen Eliminasi TBC Lewat QICA 2025---Dinkes Gorontalo

GORONTALO, DISWAY.ID - Dalam upaya memperkuat pelaksanaan program pengendalian Tuberkulosis (GORONTALO.disway.id/listtag/2910/tbc">TBC) di tingkat daerah, Dinas Kesehatan Kabupaten GORONTALO menggelar kegiatan Quarterly Interim Cohort Analysis (QICA) GORONTALO.disway.id/listtag/2910/tbc">TBC Sensitif Obat (GORONTALO.disway.id/listtag/2910/tbc">TBC SO) di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten GORONTALO, Rabu 15 Oktober 2025.

Acara ini dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Anang S. Otoluwa bersama Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Jeane Istanti Dalie, serta Ketua Tim Kerja P2PMPTM Dinkes Provinsi Gorontalo, Iswan Ahmad.

Turut hadir pula Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo, Ivon Riyanto Abdullah, yang ikut mendampingi jalannya kegiatan tersebut.

Peserta QICA berasal dari pengelola program TBC di seluruh Puskesmas dan Rumah Sakit se-Kabupaten Gorontalo.

BACA JUGA:Fakta Hukum PT Position: Hormati Proses Peradilan, Tegaskan Dukungan Mayoritas Warga Lingkar Tambang

Kegiatan QICA menjadi wadah evaluasi rutin yang bertujuan untuk meninjau sejauh mana capaian program TBC telah berjalan, mulai dari proses penemuan kasus, pengobatan, hingga tingkat keberhasilan penanganan pasien TBC Sensitif Obat.

Dalam kegiatan ini, dilakukan analisis mendalam terhadap data kohort pasien serta pembahasan berbagai kendala yang dihadapi tenaga kesehatan di lapangan.

Dalam sambutannya, Anang S. Otoluwa memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut dan menegaskan bahwa percepatan penemuan kasus TBC harus menjadi prioritas bersama.

“Deteksi dini dan pengobatan cepat merupakan langkah utama dalam memutus rantai penularan. Setiap kasus yang ditemukan harus segera mendapatkan intervensi agar tidak menularkan ke lingkungan sekitar. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk memastikan pengobatan dilakukan secara cepat, tepat, dan tuntas,” ujar Anang.

BACA JUGA:Fadli Zon Tegaskan Peran Strategis Balai Pelestarian Kebudayaan Gorontalo sebagai Pusat Pengembangan Seni dan

Kegiatan QICA ini juga menjadi forum strategis untuk mengidentifikasi berbagai persoalan di lapangan sekaligus merumuskan langkah-langkah perbaikan terhadap pelaksanaan program TBC di Kabupaten Gorontalo.

Dari hasil evaluasi, ditemukan sejumlah tantangan seperti rendahnya penemuan kasus di beberapa Puskesmas, adanya pasien yang sudah terdiagnosis namun belum memulai pengobatan, serta kendala teknis dan non-teknis dalam pelaksanaan penemuan kasus aktif.

Sebagai tindak lanjut, para peserta QICA sepakat memperkuat pelaksanaan program dengan beberapa langkah strategis, antara lain: meningkatkan kegiatan skrining aktif (Active Case Finding) di masyarakat, memastikan seluruh pasien TBC segera memulai pengobatan, memperkuat kegiatan supervisi dan monitoring rutin di Puskesmas, serta mengoptimalkan pelaporan melalui Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) dengan memperkuat jejaring antara Puskesmas dan rumah sakit.

Melalui kegiatan ini, Dinas Kesehatan berharap sinergi dan komitmen lintas sektor semakin kokoh dalam mempercepat pencapaian target eliminasi TBC tahun 2030 di Provinsi Gorontalo.

Sumber: