Dinkes Gorontalo Latih Tenaga Surveilans Kelola Data SKDR untuk Cegah Wabah

Dinkes Gorontalo Latih Tenaga Surveilans Kelola Data SKDR untuk Cegah Wabah

Dinkes Gorontalo Latih Tenaga Surveilans Kelola Data SKDR untuk Cegah Wabah---Dok. Dinkes Gorontalo

GORONTALO, DISWAY.ID - Sebanyak 10 Puskesmas dan 8 rumah sakit di bawah koordinasi Dinas Kesehatan Kota Gorontalo mengikuti kegiatan On the Job Training (OJT) Manajemen dan Analisis Data Surveilans SKDR (Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon) yang digelar pada Jumat (10/10/2025) di Aula Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas tenaga surveilans dalam mengelola, menganalisis, serta memanfaatkan data guna mendukung upaya pencegahan dan pengendalian penyakit yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) atau wabah.

Epidemiolog Kesehatan Ahli Muda, Nangsih Pooe menjelaskan bahwa pengelolaan data surveilans tidak hanya berhenti pada tahap pengumpulan data.

Lebih dari itu, data harus dikelola dengan baik, dianalisis secara tepat, diinterpretasikan dengan benar, dan hasilnya disebarluaskan agar dapat menjadi dasar dalam pengambilan keputusan di bidang kesehatan masyarakat.

BACA JUGA:Dinkes Provinsi Gorontalo Lakukan Pembinaan dan Evaluasi Kinerja Labkesda Boalemo

“Data yang baik adalah data yang ‘hidup’ — yang dapat berbicara dan memberi arah dalam pengendalian penyakit. Jadi, bukan sekadar dikumpulkan, tetapi harus dimanfaatkan secara optimal,” ujar Nangsih.

Dalam pelatihan ini, peserta mendapatkan materi praktik pengolahan data menggunakan aplikasi Microsoft Excel dengan fitur Pivot Table.Fitur tersebut membantu mempercepat proses analisis dan memudahkan petugas dalam menyajikan data yang akurat dan mudah dipahami.

Selain itu, kegiatan ini juga memperkenalkan fitur baru pada laman resmi SKDR, yaitu menu Analisis Data SKDR yang memungkinkan perbandingan data antarwilayah dan antartahun.

Peserta turut mendapatkan sosialisasi terkait fitur pelaporan resmi Mass Borne Gastroenteritis (MBG) atau keracunan makanan, yang kini telah terintegrasi langsung dalam sistem SKDR.

BACA JUGA:Sekda Gorontalo Siap Upayakan Percepatan Penetapan RTRW Pohuwato 2025–2044 Demi Pembangunan Berkelanjutan

Sebagai bagian dari penguatan sistem surveilans, peserta juga menerima materi mengenai Surveilans Campak, mengingat saat ini tengah dilakukan penanggulangan KLB Campak di beberapa daerah.

Melalui pembekalan ini, diharapkan petugas mampu menghasilkan data berkualitas dalam kegiatan penyelidikan epidemiologi (PE) dan pelaporan kasus campak.

Nangsih menambahkan, kegiatan OJT ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan tenaga surveilans dalam memanfaatkan data secara efektif di lapangan.

“Melalui pelatihan ini, kami ingin memastikan bahwa data yang dikumpulkan tidak berhenti di laporan, tetapi benar-benar menjadi dasar dalam langkah pencegahan dan pengendalian penyakit di daerah,” ujarnya menegaskan.

Sumber: