Layanan Kesehatan Menyeberangi Laut: Cerita dari Pulau Dudepo

Layanan Kesehatan Menyeberangi Laut: Cerita dari Pulau Dudepo

Layanan Kesehatan Menyeberangi Laut: Cerita dari Pulau Dudepo---Dok. Dinkes Gorontalo

GORONTALO, DISWAY.ID - Pagi baru saja dimulai ketika suara mesin perahu kayu memecah keheningan dermaga di pesisir GORONTALO Utara.

Di atas gelombang yang masih tenang, sebuah rombongan dari Dinas Kesehatan Gorontalo Utara bergerak perlahan meninggalkan daratan.

Perjalanan mereka bukan menuju kota, melainkan ke sebuah pulau kecil yang selama ini jarang tersentuh layanan medis memadai: Pulau Dudepo.

Dengan membawa kotak-kotak berisi peralatan medis dan ditemani belasan dokter—termasuk sejumlah spesialis dari rumah sakit daerah—rombongan ini melintasi laut sekitar 25 menit untuk satu tujuan: mendekatkan pelayanan kesehatan kepada warga yang terpinggirkan oleh jarak dan keterbatasan akses.

BACA JUGA:Gaktiblin Polda Gorontalo: Bid Propam Lakukan Pemeriksaan Disiplin terhadap Personel Ditreskrimum

Pulau Dudepo, sebuah desa kecil yang terpisah dari daratan utama, selama ini hidup dalam keterbatasan fasilitas kesehatan. Kehadiran tenaga medis bukan hal yang rutin. Banyak warga menunda pemeriksaan karena harus mengeluarkan ongkos besar untuk berlayar ke kota. Seringkali, pengobatan baru dilakukan saat kondisi sudah terlanjur memburuk. Namun hari itu berbeda.

Melalui program Pra Motabi Kambungu, yang merupakan bagian dari 100 hari kerja Bupati Thariq Modanggu dan Wakil Bupati Nurjanah Yusuf, Dinas Kesehatan melakukan pendekatan langsung ke masyarakat. Gagasan besarnya sederhana namun bermakna: jangan tunggu warga datang ke layanan, biarkan layanan datang ke warga lebih dulu.

Setibanya di Dudepo, tim medis disambut hangat oleh warga dan aparat desa. Tenda-tenda sederhana didirikan di ruang terbuka, disulap menjadi pos pemeriksaan dadakan.

Beberapa petugas mengatur alur pasien, sementara warga datang silih berganti. Tidak semuanya datang karena sakit—ada yang hanya ingin memeriksakan tekanan darah atau sekadar bertanya soal keluhan yang lama dibiarkan.

BACA JUGA:Ismail Mohidin Resmi Jabat Direktur Politeknik Gorontalo, Pemprov Siap Dorong Sinergi Pendidikan dan Industri

Yang jelas, antusiasme warga terasa. Terutama karena mereka bisa bertemu langsung dengan dokter spesialis, tanpa harus menempuh perjalanan mahal dan melelahkan.

“Biasanya kalau mau periksa harus ke kota. Tapi tidak semua orang mampu. Sekarang, alhamdulillah, bisa berobat gratis,” ujar seorang warga dengan wajah penuh syukur.

Sepanjang hari, para tenaga medis bekerja nyaris tanpa henti. Mereka melakukan pemeriksaan umum, memberikan obat, hingga konsultasi individual. Beberapa kasus terindikasi membutuhkan rujukan lebih lanjut, namun sebagian besar berhasil ditangani langsung di lokasi.

Sri Fenty N. Sagaf, Kepala Dinas Kesehatan Gorontalo Utara yang turut hadir mendampingi, menyebut bahwa program ini adalah bentuk komitmen pemerintah daerah dalam menghadirkan pelayanan aktif, bukan pasif.

Sumber: