Dinkes Gorontalo Evaluasi Program Imunisasi Semester I 2025, Tekankan Percepatan Cakupan dan Kolaborasi Lintas

GORONTALO, DISWAY.ID - Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo melalui Seksi Surveilans dan Imunisasi menggelar Pertemuan Evaluasi Program Imunisasi Tingkat Provinsi untuk Semester I Tahun 2025.

Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, Rabu-Kamis, 23–24 Juli 2024 di Yulia Hotel, Kota Gorontalo, dan menjadi forum strategis untuk meninjau capaian program serta merumuskan langkah percepatan target imunisasi nasional hingga 2029.

Pertemuan ini melibatkan perwakilan dari Dinas Kesehatan kabupaten/kota se-Provinsi Gorontalo, antara lain Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2), kepala seksi atau ketua tim surveilans dan imunisasi, pengelola program imunisasi, serta pengelola logistik vaksin dari instalasi farmasi.

BACA JUGA:Manchester United dan Manchester City Bidik Donnarumma, PSG Siapkan Lucas Chevalier Sebagai Pengganti

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Anang S. Otoluwa, membuka kegiatan sekaligus memberikan arahan strategis.

Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya perencanaan yang matang, pencatatan dan pelaporan yang akurat, serta distribusi logistik vaksin yang efisien.

"Kita harus memastikan seluruh anak-anak di Gorontalo memperoleh imunisasi lengkap. Ini bukan hanya soal target, tetapi perlindungan hak dasar anak," tegas Anang.

Ia juga menyampaikan bahwa tren penurunan capaian imunisasi dalam dua tahun terakhir menjadi peringatan serius.

Oleh karena itu, dibutuhkan pendekatan inovatif dan kolaboratif, melibatkan lintas program dan lintas sektor sebagaimana menjadi harapan Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail dan Wakil Gubernur Idah Syahidah Rusli Habibie.

BACA JUGA:Arsenal Pertimbangkan Jual Gabriel Jesus Setelah Kedatangan Viktor Gyokeres

Dalam rangka mendukung upaya peningkatan sistem pelaporan dan manajemen logistik, pertemuan ini turut menghadirkan narasumber dari United Nations Development Programme (UNDP) perwakilan Gorontalo.

Materi yang dibahas mencakup pemanfaatan aplikasi SMILE (Sistem Monitoring Imunisasi dan Logistik Elektronik) sebagai alat monitoring terpadu dalam pelaksanaan imunisasi.

Memasuki hari kedua, peserta aktif terlibat dalam diskusi mendalam. Setiap kabupaten/kota memaparkan tantangan spesifik yang dihadapi serta strategi lokal dalam meningkatkan cakupan imunisasi.

Hasil diskusi dirumuskan menjadi rekomendasi bersama untuk memperkuat arah program di semester berikutnya.

Sumber: