Soal Rekomendasi DPRD Provinsi Goronalo Terhadap LKPJ, Gusnar Ismail Bilang Begini

Soal Rekomendasi DPRD Provinsi Goronalo Terhadap LKPJ, Gusnar Ismail Bilang Begini

Soal Rekomendasi DPRD Provinsi Goronalo Terhadap LKPJ, Gusnar Ismail Bilang Begini---Mila Kominfotik

GORONTALO, DISWAY.ID - Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, memberikan tanggapannya terhadap rekomendasi DPRD Provinsi Gorontalo mengenai Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun Anggaran 2024 dalam Rapat Paripurna ke-21 pada Senin 28 April 2025 kemarin.

Ada tiga rekomendasi yang disampaikan, terkait dengan kesejahteraan rakyat, harga komoditas jagung, dan kapasitas fiskal daerah yang dinilai masih rendah.

Menyikapi persoalan kesejahteraan rakyat, Gusnar mengakui bahwa meskipun beberapa indikator seperti Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APN) menunjukkan perbaikan, tingkat kemiskinan di Gorontalo masih cukup tinggi.

Ia menyebutkan bahwa meskipun ada sedikit peningkatan berkat pembentukan provinsi baru di Papua, tetapi ini tidak hanya terjadi karena kinerja semata.

BACA JUGA:Gebyar UMKM Gorontalo 2025 Tembus Transaksi Rp2M, Kepala Dinas Kumperindag: Bentuk Nyata Potensi Besar!

"Kondisi ini harus menjadi tolak ukur kita untuk melakukan intervensi yang lebih terukur, dengan tetap mengacu pada pengawasan dan rekomendasi DPRD," ujar Gusnar.

Terkait harga komoditas jagung, Gusnar menyoroti permasalahan dalam mekanisme perdagangan yang melibatkan tengkulak, pengusaha silo, dan Badan Urusan Logistik (Bulog).

Gusnar Ismail menjelaskan bahwa meskipun Bulog menetapkan harga dasar Rp5.500 per kilogram, hal ini belum mampu menjadi solusi optimal karena keterbatasan daya serap akibat alokasi anggaran yang terbatas.

Selain itu, kesulitan dalam mengontrol kadar air jagung di silo juga membuat harga di tingkat petani jatuh.

BACA JUGA:Gusnar Ismail Ungkap Satu Faktor Harga Jagung Belum Stabil

"Kita perlu memperbaiki sistem ini, memastikan intervensi pemerintah benar-benar menyasar petani, bukan hanya pemilik lahan," tegas Gusnar.

Mengenai kapasitas fiskal, Gusnar mengakui kelemahan fiskal daerah saat ini, namun ia optimistis terhadap potensi peningkatan di masa depan, terutama melalui pengelolaan sumber daya alam seperti pertambangan.

Gusnar memperkirakan potensi royalti sebesar 16 persen dari sektor emas, yang jika dimaksimalkan, dapat meningkatkan posisi fiskal Gorontalo ke tingkat nasional.

"Kita harus mengoptimalkan potensi ini dengan regulasi yang adil dan memperhatikan kelestarian lingkungan. Jika berhasil, ini tidak hanya akan meningkatkan fiskal, tapi juga membawa kesejahteraan bagi masyarakat," kata Gusnar.

Sumber: