WADUH! Dua Siswi SD di Limboto Berkelahi Cuma Gegara Video TikTok

WADUH! Dua Siswi SD di Limboto Berkelahi Cuma Gegara Video TikTok

WADUH! Dua Siswi SD di Limboto Berkelahi Cuma Gegara Video TikTok---Dok. Istimewa

GORONTALO, DISWAY.ID - Viral adanya video perkelahian antara dua siswi Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan GORONTALO.disway.id/listtag/3238/limboto">Limboto, Kabupaten GORONTALO tersebar di media sosial.

Peristiwa tersebut terjadi di kawasan Pasar Modern Limboto pada Selasa, 19 Agustus 2025 sekitar pukul 13.00 WITA.

Kronologi Kejadian Sisw SD di Gorontalo Berkelahi

Dalam video yang beredar, tampak dua siswi berseragam sekolah saling pukul, sementara teman-temannya hanya menonton sebelum akhirnya melerai.

BACA JUGA:Polres Gorontalo Tangkap 3 Pemuda Pelaku Pencurian Mesin Serut Kayu di Tabongo

Kepala sekolah berinisial NK membenarkan kejadian itu yang diduga bermula dari persoalan video TikTok.

Salah seorang siswi merasa keberatan karena videonya dijadikan konten tanpa izin.

"Itu berawal dari rekaman untuk kebutuhan konten. Salah satu siswi mengunggah ke grup, dan yang ada di dalam video merasa keberatan karena diunggah untuk kedua kalinya. Setelah pulang sekolah, keduanya sepakat bertemu hingga akhirnya terjadi perkelahian,” jelas NK, Jumat 22 Agustus 2025.

Mediasi dan Penyelesaian Kasus

Pihak sekolah langsung mengambil langkah cepat dengan melakukan mediasi. NK menyebut telah menemui orang tua kedua belah pihak dan mengundang mereka ke sekolah.

BACA JUGA:Menkop: Microsite Jadi Gerbang Utama Akses Pembiayaan Untuk Kopdes Merah Putih

"Alhamdulillah, sudah damai. Anak-anak kembali bermain bersama seperti biasa. Mereka juga sudah berjanji tidak ada dendam lagi,” kata NK.

Sebagai langkah pencegahan, pihak sekolah melarang sementara siswa membawa ponsel ke sekolah. Jika ada kebutuhan khusus terkait pembelajaran, informasi akan disampaikan melalui grup orang tua.

Penegasan Pihak Sekolah

NK menegaskan kasus tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak berlanjut lebih jauh.

Ia juga berharap insiden ini menjadi pelajaran penting bagi siswa maupun orang tua dalam mengawasi penggunaan media sosial pada anak.

Sumber: