Angin Puting Beliung Hantam 3 Desa di Kecamatan Telaga Biru, WALHI: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga!

Angin Puting Beliung Hantam 3 Desa di Kecamatan Telaga Biru, WALHI: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga!---Freepik
GORONTALO, DISWAY.ID - Bencana hidrometeorologi yang melanda tiga desa di Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo pada Senin 5 Mei 2025 merupakan peringatan yang keras akan krisis lingkungan hidup yang semakin nyata di Provinsi Gorontalo.
Direktur Eksekutif Daerah WALHI Gorontalo, Defri Sofyan, menegaskan bahwa degradasi lingkungan di Gorontalo sebagian besar disebabkan oleh pemberian izin usaha kepada perusahaan ekstraktif.
"Sangat tragis melihat bahwa degradasi lingkungan di Gorontalo dipicu oleh izin yang diberikan kepada perusahaan, terutama di sektor tambang, perkebunan sawit, dan kehutanan," ungkap Defri.
"Hal ini mengakibatkan masyarakat Gorontalo kehilangan ruang hidup akibat perizinan yang diberikan, serta harus menanggung dampak kerusakan lingkungan yang ditimbulkan," sambungnya.
BACA JUGA:Sukses Realisasi APBD, Gusnar Ismail Dapat Pujian Mendagri
BACA JUGA:49 Pabrik Singkong di Lampung Patuhi Harga Dasar, DPRD dan PPTTI Apresiasi Kepatuhan Industri
Dengan kondisi tersebut, WALHI Gorontalo merekomendasikan langkah-langkah yang harus segera dilakukan, antara lain: melakukan reformasi tata kelola lingkungan, termasuk meninjau kembali seluruh izin usaha serta Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) di tingkat provinsi dan kabupaten.
Selain itu mencabut izin perusahaan yang terbukti melanggar hukum dalam merusak lingkungan; menghentikan pemberian izin baru sampai adanya kebijakan tata ruang yang mendasarinya pada mitigasi risiko iklim; serta mengalokasikan anggaran daerah untuk mendukung program ketahanan masyarakat terhadap risiko bencana iklim.
WALHI menegaskan bahwa upaya pemulihan lingkungan tidak boleh ditunda lagi.
Tanpa adanya reformasi kebijakan, Gorontalo akan terus dihadapkan pada bencana ekologis yang mengancam keselamatan dan keberlanjutan hidup masyarakat.
Diperlukan langkah konkret dan terkoordinasi secara baik antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha agar dapat menjaga keberlanjutan lingkungan dan mengurangi risiko bencana yang dapat terjadi di masa depan.
Sumber: