Sekdaprov Gorontalo Tekankan Integrasi Penilaian Kinerja Penurunan Stunting 2024

Sekdaprov Gorontalo Tekankan Integrasi Penilaian Kinerja Penurunan Stunting 2024---Mila Kominfotik
GORONTALO, DISWAY.ID - Sekretaris Daerah Provinsi GORONTALO, Sofian Ibrahim, menegaskan pentingnya penilaian kinerja yang terintegrasi dalam pelaksanaan delapan aksi konvergensi intervensi penurunan GORONTALO.disway.id/listtag/1859/stunting">stunting tahun 2024.
Penegasan ini disampaikannya pada kegiatan penilaian kinerja kabupaten/kota yang digelar di Ballroom Bappeda Provinsi Gorontalo, pada Kamis 14 Agustus 2025.
Sofian menjelaskan bahwa penilaian kinerja tidak boleh dilakukan secara terpisah, melainkan memandang seluruh delapan aksi konvergensi sebagai satu kesatuan yang saling terkait, mulai dari analisis situasi hingga review kinerja tahunan.
Menurutnya, capaian kabupaten/kota akan menjadi cerminan capaian provinsi secara keseluruhan.
BACA JUGA:Ketua DWP Provinsi Gorontalo Apresiasi Peran Aktif DWP Dinas Kesehatan Dukung Kinerja OPD
"Saya ingin menekankan, penilaian kali ini tidak melihat sepotong-sepotong, tetapi keterkaitan semua aksi. Kalau hanya fokus pada satu langkah tanpa menghubungkannya dengan situasi dan tindak lanjut konkret, maka hasilnya tidak maksimal,” ujar Sofian.
Berdasarkan data terbaru, prevalensi stunting di Provinsi Gorontalo saat ini berada di angka 23 persen, turun dari 29 persen pada periode sebelumnya.
Meski ada kemajuan, Sofian mengingatkan bahwa capaian antarwilayah masih bervariasi, sehingga dibutuhkan langkah strategis yang merata dan terukur untuk mencapai target penurunan bersama.
Ia juga menyoroti potensi penguatan peran Posyandu sebagai pintu masuk utama intervensi stunting.
BACA JUGA:Wagub Gorontalo Idah Syahidah Ajak UMKM Manfaatkan Bantuan Pemerintah untuk Kembangkan Usaha
Posyandu diharapkan mampu mendukung tiga Standar Pelayanan Minimal (SPM) prioritas, yakni kesehatan, sosial, dan perumahan permukiman.
Penguatan ini sejalan dengan enam SPM yang menjadi acuan pemerintah daerah, meliputi pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, sosial, perumahan rakyat, serta ketenteraman dan ketertiban umum.
“Mudah-mudahan proses penilaian ini menjadi pintu masuk bagi kita semua untuk lebih memperkuat upaya provinsi, kabupaten, dan kota dalam menurunkan angka stunting yang masih cukup besar di Provinsi Gorontalo,” tambahnya.
Sofian menegaskan bahwa percepatan penurunan stunting membutuhkan keterpaduan dari segi tata kelola hingga penyelenggaraan intervensi gizi spesifik dan sensitif.
Sumber: