Sukses Realisasi APBD, Gusnar Ismail Dapat Pujian Mendagri

GORONTALO, DISWAY.ID - Gubernur GORONTALO, Gusnar Ismail, telah mendapat pujian dari Menteri Dalam Negeri (GORONTALO.disway.id/listtag/1764/mendagri">Mendagri) Tito Karnavian atas realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (GORONTALO.disway.id/listtag/1535/apbd">APBD) oleh seluruh pemerintah daerah (Pemda).

Publik secara tidak langsung menilai bahwa kemajuan daerah tersebut bergantung pada pemikiran, tindakan, dan implementasi ide-ide para Kepala Daerah.

Gusnar Ismail sedang menikmati keberhasilannya dengan diam-diam.

Gusnar Ismail mendapati banyak kemudahan dalam merealisasikan visi-misi Gorontalo Maju dan Sejahtera. Para Bupati di Gorontalo merasa nyaman menyatukan persepsi pembangunan lima tahun ke depan bersama Gubernur Gorontalo tersebut.

BACA JUGA:49 Pabrik Singkong di Lampung Patuhi Harga Dasar, DPRD dan PPTTI Apresiasi Kepatuhan Industri

Hal ini dapat dilihat dalam Rapat Koordinasi Percepatan Realisasi APBD Tahun 2025 yang diikuti secara virtual oleh seluruh Pemda dari Kantor Pusat Kemendagri di Jakarta pada Kamis, 8 Mei 2025.

Tito menegaskan bahwa belanja pemerintah, termasuk di tingkat daerah, memegang peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.

Belanja daerah dapat meningkatkan jumlah uang yang beredar, sehingga daya beli masyarakat menjadi semakin kuat.

Tito Karnavian memberikan apresiasi kepada daerah-daerah yang berhasil merealisasikan APBD mereka dengan baik, namun juga memberikan catatan kepada daerah yang masih berada di kategori terendah.

BACA JUGA:33 Perusahaan Ikuti Instruksi Gubernur Lampung Tentang Harga Dasar Singkong

Berdasarkan data Kemendagri per 7 Mei 2025, terdapat 10 daerah dengan realisasi pendapatan tertinggi tingkat provinsi, antara lain Papua Tengah 39,08 persen, Kalimantan Barat 35,92 persen, Jawa Barat 32,94 persen, dan Sumatera Utara 30,65 persen.

Sedangkan untuk tingkat kabupaten, terdapat beberapa daerah dengan realisasi pendapatan tertinggi seperti Sumbawa Barat, Tanah Laut, dan Ciamis.

Di tingkat kota, terdapat nama-nama seperti Denpasar, Baubau, dan Banjarbaru.

Di sisi lain, terdapat juga daerah-daerah dengan realisasi pendapatan terendah.

Sumber: