Anang S. Otoluwa: Pola Penyakit di Indonesia Alami Pergeseran Signifikan

Rabu 02-07-2025,06:00 WIB
Reporter : Risto Risanto
Editor : Risto Risanto

GORONTALO, DISWAY.ID - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Anang S. Otoluwa, telah menyoroti pergeseran pola penyakit di Indonesia, di mana kasus penyakit tidak menular cenderung meningkat dibandingkan penyakit menular.

Pada pertemuan koordinasi dan penguatan program kesehatan kerja dan olahraga di Hotel Aston Kota Gorontalo, Senin 30 Juni 2025, Kadinkes Anang menekankan pentingnya penanganan kondisi ini dengan segera.

Anang mengidentifikasi beberapa faktor penyebab dari pergeseran pola penyakit ini, termasuk kurangnya konsumsi buah dan sayur, kebiasaan merokok, serta kurangnya aktivitas fisik.

Hal ini menjadi masalah mendesak yang harus segera diatasi, terutama mengingat pertumbuhan angkatan kerja yang pesat, khususnya di sektor informal, yang rentan terhadap risiko kesehatan.

BACA JUGA:Program Kesehatan Kerja dan Olahraga Diperkuat, Dinkes Gorontalo Gelar Koordinasi Lintas Sektor

Pekerja informal, seperti pedagang, buruh harian, atau petani, sering bekerja dalam kondisi yang tidak ideal. Paparan lingkungan yang tidak sehat, jadwal kerja yang tidak teratur, serta akses yang terbatas pada fasilitas kesehatan dan edukasi gaya hidup sehat menjadikan mereka sangat rentan terhadap penyakit tidak menular.

Oleh karena itu, upaya promotif dan preventif melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) menjadi kunci utama dalam membangun kesehatan masyarakat.

Implementasi Germas diharapkan dapat mempercepat sinergi upaya hidup sehat antara pemerintah, swasta, dan seluruh komponen masyarakat.

Fokus Germas termasuk dalam melakukan aktifitas fisik, konsumsi makanan sehat seperti buah dan sayur, tidak merokok, cek kesehatan secara berkala, dan menjaga kebersihan lingkungan.

BACA JUGA:Sinergi Pusat dan Daerah, Sekdaprov Gorontalo Dukung Reformasi Layanan Keimigrasian

Dengan masyarakat yang sehat, produktivitas akan meningkat dan biaya pelayanan kesehatan pun akan berkurang.

Menjaga kesehatan pekerja, termasuk di sektor informal, menjadi kunci dalam memastikan ekonomi berjalan lancar.

Program kesehatan kerja dan olahraga harus mengutamakan pelayanan promotif dan preventif, tanpa melupakan aspek kuratif dan rehabilitatif.

Peran lintas program, lintas sektor, swasta, LSM, dan masyarakat sangat diperlukan dalam penyelenggaraan program kesehatan kerja dan olahraga.

BACA JUGA:Gubernur Gusnar Ismail Tegaskan Peran Strategis Desa dan Kelurahan dalam Pemerintahan

Kategori :