GORONTALO, DISWAY.ID - Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Republik Indonesia untuk meningkatkan penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) Malaria di Kabupaten Pohuwatotelah.
Kedua pihak menggelar rapat koordinasi secara daring demi menekan angka malaria di wilayah tersebut.
Rapat yang dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Anang S. Otoluwa, berlangsung pada Senin 16 Juni 2025 di aula Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Pohuwato.
Pada kesempatan tersebut, Kemenko PMK menekankan pentingnya kolaborasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di tingkat provinsi untuk memberikan dukungan penuh kepada kabupaten yang terdampak KLB.
Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail dan Wakil Gubernur Idah Syahidah Rusli Habibie juga mengharapkan agar penanganan KLB Malaria di Kabupaten Pohuwato serta Boalemo dapat segera diselesaikan demi kesehatan masyarakat yang terdampak.
Dalam menjalankan evaluasi rapat tersebut, salah satu rekomendasi kunci yang dihasilkan adalah penetapan wilayah sasaran prioritas untuk pelaksanaan Mass Blood Survey (MBS).
Namun, hingga saat ini, pelaksanaan MBS belum terlaksana di Kabupaten Pohuwato. Anang menjelaskan bahwa setelah melakukan kajian epidemiologi, logistik Rapid Diagnostic Test (RDT) yang tersedia cukup untuk mencapai target pelaksanaan MBS sebesar 80%.
Rapat koordinasi ini diharapkan dapat menghasilkan tanggapan tertulis terhadap laporan kajian epidemiologi yang telah disusun.
Tanggapan tersebut diharapkan akan menjadi dasar utama dalam pengambilan kebijakan pelaksanaan kegiatan MBS di wilayah Kabupaten Pohuwato, guna mengendalikan penyebaran malaria dan memastikan penanganan yang efektif bagi masyarakat terdampak.