Dinkes Gorontalo Dorong Bappeda Percepat Program Stop Buang Air Besar Sembarangan

Dinkes Gorontalo Dorong Bappeda Percepat Program Stop Buang Air Besar Sembarangan---Dok. Dinkes Gorontalo
GORONTALO, DISWAY.ID - Dinas Kesehatan Provinsi GORONTALO bersama Tim Pembina Kabupaten/Kota Sehat (KKS) Provinsi GORONTALO melaksanakan kegiatan advokasi ke Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (GORONTALO.disway.id/listtag/3378/bappeda">Bappeda) Kabupaten GORONTALO, Rabu (8/10/2025).
Agenda tersebut bertujuan mempercepat implementasi Pilar 1 Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), yaitu Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS).
Pertemuan yang digelar di ruang kerja Kepala Bappeda Kabupaten Gorontalo itu diterima langsung oleh Cokro Katili selaku Kepala Bappeda.
Sementara dari pihak provinsi, tim dipimpin oleh Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Shintia Rivai, didampingi Sekretaris Forum KKS Provinsi Gorontalo, Nirmala Afrianty Sahi, serta anggota Dewi Kartika.
BACA JUGA:Masa Depan Dani Olmo di Barcelona Mulai Diragukan, Performanya Turun Drastis di Awal Musim
Dalam pemaparan data, tim menyampaikan kondisi terkini capaian sanitasi di Kabupaten Gorontalo. Dari 205 desa, baru 43 desa (20,98 persen) yang berhasil mencapai status Open Defecation Free (ODF) atau bebas buang air besar sembarangan.
Sementara itu, akses rumah tangga terhadap sarana sanitasi layak tercatat mencapai 86,22 persen.
Shintia Rivai menegaskan perlunya kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat pencapaian target ODF di seluruh wilayah Kabupaten Gorontalo.
“Data ini menjadi dasar penting bagi kita untuk memperkuat kerja sama antarinstansi. Dukungan Bappeda sangat dibutuhkan agar program percepatan Stop Buang Air Besar Sembarangan bisa terintegrasi dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah,” jelas Shintia.
BACA JUGA:Pemprov Gorontalo Genjot Pendidikan Dokter Spesialis, Perkuat Layanan Kesehatan di Daerah
Ia juga menambahkan bahwa keberhasilan pelaksanaan pilar pertama STBM tidak hanya bergantung pada sektor kesehatan, tetapi juga pada komitmen semua pihak dalam mendorong perubahan perilaku masyarakat dan penyediaan infrastruktur sanitasi yang memadai.
Menurut Shintia, sinergi antara Dinas Kesehatan, Bappeda, pemerintah desa, dan stakeholder lainnya akan menjadi kunci dalam mewujudkan Kabupaten Gorontalo yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.
Upaya ini diharapkan mampu mempercepat tercapainya status ODF secara menyeluruh sebagai bagian dari target Kabupaten/Kota Sehat tahun 2027.
Sumber: