Sementara itu, Ranperda Pengarusutamaan Gender difokuskan pada upaya menciptakan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam seluruh tahapan pembangunan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga pengawasan.
“Melalui ranperda ini, kita ingin membuka ruang yang lebih luas bagi perempuan dan laki-laki untuk berpartisipasi setara dalam pembangunan daerah,” kata Gubernur Gusnar.
Ia berharap, kebijakan tersebut tidak hanya menjadi regulasi formal, tetapi juga mampu menciptakan pembangunan inklusif yang responsif terhadap kebutuhan gender.
BACA JUGA:Idah Syahidah Tinjau Bumi Perkemahan Bongohulawa, Siap Sambut 5.000 Peserta Nasional
Ranperda Kepemudaan: Cetak Generasi Muda Kritis dan Siap Bersaing
Adapun Ranperda Penyelenggaraan Kepemudaan diharapkan menjadi dasar pembentukan generasi muda yang berpikir kritis, berdaya saing tinggi, serta mampu menciptakan lapangan kerja.
“Kita ingin lahir pemuda Gorontalo yang kritis, produktif, dan siap kerja. Dengan begitu, mereka tidak hanya berkiprah di daerah sendiri, tapi juga mampu bersaing di tingkat nasional bahkan internasional,” tegas Gusnar Ismail.
Ia menambahkan, pendidikan menjadi faktor kunci dalam membentuk karakter dan mental kepemudaan yang berdaya saing. Pemerintah daerah pun berkomitmen untuk mendukung berbagai program pelatihan dan pembinaan generasi muda.