Dinas Kesehatan Gorontalo Gelar Evaluasi Program TBC, Target Eliminasi 2030
Dinas Kesehatan Gorontalo Gelar Evaluasi Program TBC, Target Eliminasi 2030---Dok. Dinkes Gorontalo
GORONTALO, DISWAY.ID - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi GORONTALO, Anang S. Otoluwa, memimpin Rapat Evaluasi Capaian Program Tuberkulosis (GORONTALO.disway.id/listtag/2910/tbc">TBC) yang digelar di ruang rapat Dinkes, Selasa (16/9/2025).
Rapat ini turut dihadiri Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Jeane Istanti Dalie, Pengelola Program TBC Dolvi Sumarauw, serta staf teknis dari Global Fund Komponen TBC.
Dalam arahannya, Kadinkes Anang menekankan bahwa eliminasi TBC merupakan salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) atau Quick Wins Presiden Prabowo Subianto. Upaya tersebut telah diperkuat dengan sejumlah regulasi, antara lain:
- Keputusan Gubernur Gorontalo Nomor 403/11/X/2023 tentang Pembentukan Tim Percepatan Penanggulangan Tuberkulosis.
- Keputusan Gubernur Nomor 120/11/IV/2025 mengenai Tim Koalisi Organisasi Profesi Indonesia Tuberkulosis.
- Peraturan Gubernur Nomor 14 Tahun 2025 tentang Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Tuberkulosis 2025–2030.
"Komitmen percepatan eliminasi TBC 2030 sebagaimana tertuang dalam Perpres No. 7 Tahun 2021 harus kita wujudkan bersama. Saat ini capaian penemuan kasus TBC di Provinsi Gorontalo baru 48 persen, sedangkan target 2025 sebesar 90 persen. Masih ada gap yang harus kita kejar dengan kerja sama semua pihak,” tegas Kadis Anang.
BACA JUGA:Biro Organisasi Setda Gorontalo Dampingi Penyusunan Dokumen PEKPPP di Dinas Kesehatan
Strategi Percepatan Penanggulangan TBC
Rapat evaluasi tersebut membahas sejumlah poin penting, mulai dari analisis permasalahan lapangan, tujuan, strategi, rencana aksi, hingga indikator keberhasilan. Beberapa tindak lanjut yang direkomendasikan antara lain:
Pertemuan bersama Tim Percepatan Penanggulangan TBC tingkat provinsi untuk menajamkan rencana aksi daerah.
Pertemuan lintas sektor guna memperluas penemuan kasus.
Koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk mempercepat penemuan kasus dalam tiga bulan ke depan.
Pemetaan target kasus hingga tingkat desa, termasuk skrining TBC di puskesmas yang diintegrasikan dengan layanan kesehatan lainnya.
BACA JUGA:Terkait Kasus TPPO Ferienjob, PERMAHI Gorontalo Nilai Penanganan Aparat Belum Maksimal
Sumber: