Gusnar Ismail Imbau Warga Kokohkan Persatuan Lewat Doa Kebangsaan Lintas Iman

Gusnar Ismail Imbau Warga Kokohkan Persatuan Lewat Doa Kebangsaan Lintas Iman

Gusnar Ismail Imbau Warga Kokohkan Persatuan Lewat Doa Kebangsaan Lintas Iman---Ryan Diskominfotik

GORONTALO, DISWAY.ID - Gubernur GORONTALO, Gusnar Ismail mengajak seluruh masyarakat untuk terus memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.

Ajakan tersebut disampaikan dalam kegiatan Doa Kebangsaan Lintas Iman tingkat Provinsi Gorontalo yang digelar di Aula El Madinah Mess Haji Gorontalo, Kamis (4/9/2025).

Persatuan Jadi Kekuatan Bangsa

Dalam sambutannya, Gusnar menekankan bahwa persatuan merupakan modal utama bagi arah pembangunan yang lebih baik, terutama jika dipandu oleh nilai-nilai agama.

BACA JUGA:Sekda Gorontalo Ingin Masjid Jadi Pusat Literasi Digital di Regional Meeting LPCRPM Indonesia Timur

“Setelah doa bersama tadi, momentum yang harus kita capai yaitu memperkokoh persatuan dan kesatuan di antara kita semua. Teristimewa, persatuan tersebut akan lebih kuat ketika dipandu oleh masyarakat beragama, tokoh agama, dengan nilai agama yang diyakini masing-masing,” ungkapnya.

Waspada Dinamika Demokrasi dan Digitalisasi

Selain mengajak memperkokoh persatuan, Gusnar juga mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap dinamika sosial di era demokrasi dan digitalisasi.

Ia berharap masyarakat bisa saling menjaga, mengayomi, dan saling mengingatkan satu sama lain.

"Mari kita senantiasa tumbuhkan sikap saling mendengar dan saling mendengarkan. Dengan itu kita tetap dalam satu kesatuan, penuh kewaspadaan, dan terus melanjutkan pembangunan untuk kesejahteraan rakyat Indonesia, khususnya di Gorontalo,” ujarnya.

BACA JUGA:Baru 15 Beroperasi, Pemprov Gorontalo Pacu Pembangunan 155 Sentra Produksi Pangan

Doa Lintas Agama untuk Indonesia Damai dan Maju

Doa kebangsaan lintas iman tahun ini mengusung tema “Bersatu dalam Doa, untuk Indonesia Damai dan Maju”. Acara ini digelar serentak oleh Kementerian Agama di seluruh Indonesia.

Di Gorontalo, perwakilan dari berbagai agama membawakan doa secara bergantian, di antaranya:

- Islam: K.H. Hamdan Ladiku

- Kristen: Pendeta Ellen Wanney

- Katolik: Suster Yohana Taroreh

Sumber: