Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail Silaturahmi dengan Jemaah Masjid Ar-Rahmah Hulonthalangi

GORONTALO, DISWAY.ID - Gubernur GORONTALO, Gusnar Ismail, kembali melaksanakan rutinitas silaturahmi bersama jemaah masjid yang dirangkaikan dengan puasa sunah dan salat Magrib berjemaah.

Kali ini, giliran Masjid Ar-Rahmah yang merupakan Masjid Jami Kecamatan Hulonthalangi sekaligus pusat aktivitas jemaah tabligh Gorontalo, Senin 18 Agustus 2025 kemarin.

Gubernur Hadir Bersama Pimpinan OPD

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Gusnar tidak datang sendiri. Ia turut membawa sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Gorontalo, di antaranya Kepala Badan Keuangan, Kepala Bapppeda, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Kepala Biro Umum, serta Kepala Biro Ekonomi.

BACA JUGA:Sekolah Garuda Resmi Diluncurkan, Prabowo-Gibran Targetkan Cetak Generasi Emas 2045

Kehadiran jajaran OPD ini sekaligus menjadi momentum mempererat komunikasi antara pemerintah provinsi dengan masyarakat setempat.

Gorontalo sebagai Serambi Madinah

Dalam sambutannya, Gusnar menegaskan bahwa julukan Gorontalo sebagai Serambi Madinah harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, baik oleh pemerintah maupun masyarakat.

“Itulah sebabnya, jika tidak sedang ada kunjungan luar daerah, saya bersama pimpinan OPD menyempatkan agenda salat Jumat berjemaah maupun buka puasa bersama seperti ini. Insya Allah selain mendapat pahala, kegiatan ini juga menjadi kesempatan pemerintah untuk lebih dekat dengan masyarakat,” ujar Gusnar.

BACA JUGA:Polisi Tangkap Pencuri Motor di Kota Gorontalo, Pelaku Berniat Ubah Jadi Bentor

Penyerahan Bingkisan untuk Jemaah

Sebagai bentuk perhatian, Gubernur Gusnar juga menyerahkan bingkisan perlengkapan salat berupa sarung kepada jemaah Masjid Ar-Rahmah, Kelurahan Siendeng, Kota Gorontalo. Ia berharap bingkisan tersebut dapat bermanfaat dan menambah semangat masyarakat dalam beribadah.

Kegiatan ini menjadi bagian dari agenda rutin silaturahmi Gubernur Gorontalo bersama masyarakat, sekaligus memperkuat identitas religius daerah yang dikenal sebagai Serambi Madinah.

Sumber: