Gubernur Gusnar Soroti Penerima Beasiswa di Gorontalo untuk Mahasiswa Berpenghasilan Rendah

Gubernur Gusnar Soroti Penerima Beasiswa di Gorontalo untuk Mahasiswa Berpenghasilan Rendah

Gubernur Gusnar Soroti Penerima Beasiswa di Gorontalo untuk Mahasiswa Berpenghasilan Rendah---Dok. Istimewa

GORONTALO, DISWAY.ID - Terkait dengan program beasiswa Pemerintah Provinsi, GORONTALO.disway.id/listtag/1358/gubernur">Gubernur Gusnar Ismail telah menyampaikan tiga pesan penting dalam rapat yang dihadiri oleh Sekretaris Daerah Sofian Ibrahim dan para kepala satuan kerja perangkat daerah.

Gubernur Gusnar menegaskan bahwa penerima beasiswa harus dapat memberikan manfaat kepada masyarakat kurang mampu dengan menempuh jenjang pendidikan S1-S2 dan S3.

Hal ini bertujuan agar setelah menyelesaikan pendidikan, mereka dapat menjadi tulang punggung keluarga dan berkontribusi secara positif terhadap pembangunan daerah.

BACA JUGA:Pemprov Gorontalo Pererat Hubungan Kemitraan dan Sinergi dengan Media

Gubernur Gusnar juga menekankan pentingnya fokus pemberian beasiswa bagi warga Gorontalo yang menempuh pendidikan jenjang S1.

Sementara untuk program S2 dan S3, akan difokuskan untuk mahasiswa yang belajar di luar daerah atau luar negeri.

Dalam hal penentuan jurusan, pemerintah akan memilih jurusan yang relevan dengan kebutuhan daerah.

Meskipun tidak semua fakultas akan dicakup, namun sebagian besar akan diprioritaskan demi menghasilkan lulusan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

BACA JUGA:Kadin Indonesia: Estonia Bisa Menjadi Pintu Masuk Pasar Eropa

Masran Rauf selaku Plt Kepala Biro Tata Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, menjelaskan bahwa pada tahun 2025, Pemerintah Provinsi Gorontalo mengalokasikan dana sebesar Rp 2 miliar untuk program beasiswa umum.

Dana tersebut akan diberikan kepada 700 mahasiswa dengan besaran bantuan yang variatif, yaitu Rp 2,5 juta untuk S1, Rp 6 juta untuk S2, dan Rp 15 juta untuk S3 per orang.

Menyikapi arahan dari gubernur, jajaran pemerintah Provinsi Gorontalo akan melakukan peninjauan dan penyesuaian terhadap prosedur standar yang ada.

Harapannya, pada tahun 2026, sistem pengelolaan beasiswa akan menjadi lebih efisien dan transparan.

BACA JUGA:Di Tengah Perang Dagang, Anindya Bakrie Ungkap Indonesia Justru Siap Bersaing di Kancah Global

Sumber: