Idah Syahidah Tegaskan Kebaya Cerminkan Identitas dan Cinta Budaya Bangsa

Idah Syahidah Tegaskan Kebaya Cerminkan Identitas dan Cinta Budaya Bangsa

Idah Syahidah Tegaskan Kebaya Cerminkan Identitas dan Cinta Budaya Bangsa---Nova Diskominfotik

GORONTALO, DISWAY.ID - Wakil Gubernur GORONTALO Idah Syahidah Rusli Habibie menegaskan bahwa kebaya bukan sekadar busana tradisional, melainkan simbol nyata cinta dan penghormatan perempuan Indonesia terhadap warisan budaya bangsa.

Pernyataan itu disampaikan saat menghadiri Peringatan Hari Kebaya Nasional yang dirangkaikan dengan Hari Anak Nasional 2025 tingkat Provinsi Gorontalo, Sabtu (26/7/2025), di halaman Rumah Jabatan Gubernur.

Dalam acara yang penuh semangat dan warna budaya tersebut, Wagub Idah hadir bersama Ketua TP-PKK Provinsi Gorontalo Nani Ismail Mokodongan, Ketua BKOW Nurindah Rahim, serta Ketua Dharma Wanita Sulasri Ibrahim.

Kehadiran mereka disambut antusias oleh peserta dari berbagai organisasi perempuan, aktivis anak, pegiat budaya, dan tokoh masyarakat yang tampil anggun mengenakan kebaya dengan aneka motif dan gaya.

BACA JUGA:Gorontalo Tegaskan Langkah Transformasi Digital Melalui SPBE Terpadu

Dalam sambutannya, Idah menekankan bahwa kebaya adalah bagian dari jati diri perempuan Indonesia yang mencerminkan keanggunan, kekuatan, dan kebanggaan terhadap tradisi.

“Berkebaya bukan hal kuno. Justru ini adalah wujud keberanian menjaga budaya di tengah arus modernisasi. Butuh nyali untuk tetap mengenakan kebaya, dan butuh hati untuk mencintai budaya sendiri,” ujarnya penuh semangat.

Wagub perempuan pertama di Gorontalo itu juga mencontohkan kebaya yang ia kenakan hari itu—hasil modifikasi dari kebaya lama yang telah dipakai tiga tahun sebelumnya. 

Kebaya tersebut dipadukan dengan sulaman karawo khas Gorontalo, kain jumputan asal Solo, dan motif parang sebagai bentuk perpaduan budaya antar daerah.

BACA JUGA:Tingkatkan Aksesibilitas, Gusnar Ismail Perbaiki Tiga Ruas Jalan Sekaligus di Kota Gorontalo

“Saya hanya menyesuaikan sedikit agar lebih nyaman. Ini bukti bahwa mencintai budaya tidak harus mahal atau baru. Yang penting adalah rasa dan niat untuk terus menjaga nilai-nilai luhur,” jelasnya.

Selain mengangkat kebaya sebagai warisan budaya tak benda, Idah juga menyampaikan pesan penting bertepatan dengan Hari Anak Nasional.

Ia menekankan peran besar perempuan, khususnya ibu, sebagai madrasah pertama dalam menanamkan nilai budaya, karakter, dan moral pada anak sejak usia dini.

“Perempuan adalah pilar pembentukan karakter bangsa. Dari ibu yang berbudaya, akan lahir generasi yang kuat, berakhlak, dan bangga pada identitasnya,” tambahnya.

Sumber: