Program Kesehatan Kerja dan Olahraga Diperkuat, Dinkes Gorontalo Gelar Koordinasi Lintas Sektor

Program Kesehatan Kerja dan Olahraga Diperkuat, Dinkes Gorontalo Gelar Koordinasi Lintas Sektor---Dinkes Gorontalo
GORONTALO, DISWAY.ID - Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo mengadakan Pertemuan Koordinasi dan Penguatan Program Kesehatan Kerja dan Olahraga pada hari Senin, 30 Juni 2025.
Acara tersebut secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, yaitu Anang S. Otoluwa, dan berlangsung di Hotel Aston Kota Gorontalo.
Dalam pidatonya, Anang Otoluwa menekankan pentingnya pertemuan ini dalam mengevaluasi dan mengkoordinasikan program kesehatan kerja dan olahraga tahun 2025.
Tujuan dari pertemuan tersebut adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam menjalani gaya hidup sehat, serta memastikan keefektifan dan efisiensi program-program yang dilaksanakan guna meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup masyarakat Gorontalo.
BACA JUGA:Sinergi Pusat dan Daerah, Sekdaprov Gorontalo Dukung Reformasi Layanan Keimigrasian
Anang juga menyampaikan fakta bahwa jumlah angkatan kerja di Indonesia terus meningkat setiap tahun, dengan sektor informal yang mendominasi, terutama di Provinsi Gorontalo.
Anang menyoroti bahwa besarnya jumlah pekerja di sektor informal memiliki dampak positif bagi perekonomian nasional dan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan pekerja beserta keluarganya. Ia juga menekankan bahwa perhatian khusus dari pemerintah diperlukan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan pekerja dalam menjalankan tugasnya.
Dengan Indonesia yang sedang menuju puncak bonus demografi pada tahun 2035, Anang menegaskan bahwa kualitas sumber daya manusia (SDM) usia produktif akan menjadi penentu masa depan bangsa.
Oleh karena itu, upaya kesehatan yang ditujukan kepada usia kerja sangat penting untuk menciptakan SDM berkualitas dan mengoptimalkan bonus demografi tersebut.
BACA JUGA:Gubernur Gusnar Ismail Tegaskan Peran Strategis Desa dan Kelurahan dalam Pemerintahan
Anang juga menambahkan bahwa pekerja memiliki peran ganda yang sangat vital, bukan hanya sebagai penggerak perekonomian dan aset tempat kerja, tetapi juga sebagai tulang punggung keluarga dan pencetak generasi penerus bangsa.
Kesehatan pekerja juga merupakan kontribusi bagi pemenuhan gizi keluarga, literasi kesehatan, dan pembiasaan pola hidup sehat.
Selain itu, pekerja yang sehat juga memiliki dampak positif terhadap penurunan angka kematian ibu dan bayi, stunting, dan berbagai permasalahan kesehatan masyarakat.
Hal ini pada akhirnya akan mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Nomor 1 (Tanpa Kemiskinan), 2 (Tanpa Kelaparan), 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), 5 (Kesetaraan Gender), dan 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi).
Sumber: