Gorontalo Pacu Transformasi Digital di Sektor Keuangan, Gusnar Ismail Ambil Langkah Tegas

Gorontalo Pacu Transformasi Digital di Sektor Keuangan, Gusnar Ismail Ambil Langkah Tegas

Gorontalo Pacu Transformasi Digital di Sektor Keuangan, Gubernur Gusnar Ambil Langkah Tegas---Dok. Istimewa

GORONTALO, DISWAY.ID - Gubernur GORONTALO, Gusnar Ismail menegaskan pentingnya percepatan dan perluasan digitalisasi keuangan daerah sebagai langkah strategis dalam meningkatkan efisiensi pendapatan dan belanja pemerintah.

Hal ini disampaikan saat menghadiri serta memberikan sambutan pada High Level Meeting (HLM) Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Provinsi Gorontalo yang digelar di Hotel Aston, Kota Gorontalo, pada Selasa, 24 Juni 2025.

"Saat ini, kita dihadapkan pada dua fenomena yang tidak dapat dihindari, yakni demokratisasi dan digitalisasi. Kedua hal ini menuntut kesiapan kita sebagai pemerintah untuk beradaptasi dan memperbaiki sistem kerja, terutama dalam aspek keuangan daerah," ujar Gusnar.

Gusnar menjelaskan bahwa digitalisasi telah menjadi suatu kebutuhan mutlak dalam tata kelola pemerintahan, terutama dalam sistem transaksi keuangan.

BACA JUGA:Penjelasan Resmi Kementerian Pariwisata Terkait Insiden yang Menimpa Wisatawan Asal Brasil di Gunung Rinjani

Ia memaparkan bahwa hampir seluruh transaksi saat ini telah beralih ke sistem digital, sehingga sistem konvensional harus segera ditinggalkan.

"Jika kita lambat dalam beradaptasi, bukan hanya tertinggal namun bisa saja tergilas oleh perkembangan zaman. Oleh karena itu, forum ini harus menjadi wadah bagi kita semua untuk melaksanakan digitalisasi dengan tekun dan menyeluruh," tegas Gusnar.

Dalam konteks hubungan keuangan antara pusat dan daerah, Gusnar menyampaikan bahwa digitalisasi opsi pajak yang tertera dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah dapat mempengaruhi proporsi pendapatan daerah.

"Dengan adanya digitalisasi, distribusi pendapatan dari opsi pajak dapat lebih fleksibel. Bukan lagi hanya terikat pada 30-30, namun bisa menjadi 60 persen untuk provinsi dan 40 persen untuk kabupaten/kota, tergantung dari upaya optimalisasi yang dilakukan," jelas Gusnar.

Oleh karena itu, ia menekankan perlunya infrastruktur digital yang merata hingga ke wilayah pelosok seperti Kabupaten Pohuwato, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang memahami dan mampu mengelola sistem digital secara profesional dan aman.

BACA JUGA:Kapolres Gorontalo Berikan Kejutan Ultah kepada Kajari, Perkuat Kolaborasi Lintas Institusi

Di akhir sambutan, Gusnar menyatakan bahwa percepatan digitalisasi keuangan daerah dapat terwujud melalui perbaikan infrastruktur digital yang merata, peningkatan kapasitas SDM yang memahami dan menjaga kerahasiaan data, dan optimalisasi sistem opsi pajak sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Selain itu, dibutuhkan komitmen bersama untuk memonitor indeks digitalisasi sebagai indikator keberhasilan, serta memastikan bahwa seluruh transaksi pemerintah daerah dilakukan secara elektronik.

Gusnar Ismail juga mengajak seluruh pihak terkait, baik dari pemerintah daerah maupun sektor perbankan, untuk berdiskusi lebih lanjut demi pemanfaatan digitalisasi.

Sumber: