Moderasi Beragama Bukan Proyek, Tapi Perjuangan Sepanjang Masa untuk Indonesia yang Damai

Moderasi Beragama Bukan Proyek, Tapi Perjuangan Sepanjang Masa untuk Indonesia yang Damai

Moderasi Beragama Jadi Kunci Indonesia Damai, Bukan Sekadar Program Pemerintah---Dok. Istimewa

“Mahasiswa tidak cukup hanya tahu bahwa keberagaman itu ada. Mereka harus mampu memahami realitas keragaman di sekitarnya dan berinteraksi secara wajar dengan perbedaan,” tambahnya.

Sebagai bentuk implementasi nyata, Suwendi mendorong agar mahasiswa dilibatkan dalam kegiatan lintas agama, seperti kunjungan dan dialog langsung ke lembaga-lembaga keagamaan lain. Menurutnya, minimnya dialog dan komunikasi antarumat beragama sering kali menjadi akar munculnya sikap intoleransi.

“Sikap saling menyalahkan dan antipati antarumat sering muncul karena mereka tidak pernah berdialog atau berinteraksi. Padahal, komunikasi adalah kunci untuk membangun saling pengertian,” ujarnya.

BACA JUGA:Hari Pahlawan 2025, Gubernur Gorontalo Serukan Semangat Juang Lewat Ilmu dan Ketulusan

Dihadiri Civitas Akademika UIN Banten

Kegiatan Diskusi Dosen ini dihadiri oleh para dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan Fakultas Ushuluddin dan Adab UIN Banten.

Hadir pula Dekan Fakultas Ushuluddin dan Adab, Masykur, beserta para wakil dekan, ketua program studi, kepala pusat, Ketua Rumah Moderasi Beragama, serta sejumlah civitas akademika lainnya.

Kegiatan ini diharapkan menjadi wadah penguatan komitmen akademisi terhadap gerakan moderasi beragama, sekaligus memperkuat peran perguruan tinggi dalam membangun masyarakat Indonesia yang inklusif, damai, dan saling menghormati dalam keberagaman.

Sumber: