GORONTALO, DISWAY.ID - Pemerintah Provinsi Gorontalo menegaskan dukungan penuh terhadap upaya percepatan penurunan risiko tengkes (stunting) melalui pendekatan Multi Stakeholder Partnership (MSP) yang diinisiasi Pemerintah Kabupaten Gorontalo.
Komitmen ini ditegaskan dalam acara penandatanganan bersama di Desa Haya Haya, Kecamatan Limboto Barat, Rabu 17 September 2025.
Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Yosef P. Koton yang hadir mewakili Sekretaris Daerah, menyampaikan bahwa stunting bukan hanya persoalan fisik semata, melainkan menyangkut kualitas sumber daya manusia di masa depan.
BACA JUGA:Pemprov Gorontalo Peringati Hari Perhubungan Nasional, Tekankan Transformasi Transportasi
“Stunting adalah masalah multidimensional. Untuk itu, pendekatan multi stakeholder partnership menjadi sangat penting. Kita tidak bisa mengandalkan sektor kesehatan saja,” ujar Yosef dalam sambutannya.
Stunting Jadi Ancaman Serius Generasi Penerus
Yosef menekankan bahwa prevalensi stunting merupakan ancaman serius bagi generasi penerus dan membutuhkan penanganan lintas sektor.
Pemerintah pusat sendiri telah menetapkan target penurunan prevalensi stunting nasional menjadi 14 persen pada tahun 2024.
Akan tetapi data menunjukkan Provinsi Gorontalo masih menghadapi tantangan besar untuk mencapai target tersebut.
BACA JUGA:Dinas Kesehatan Gorontalo Gelar Evaluasi Program TBC, Target Eliminasi 2030
Melalui pendekatan MSP, Yosef berharap sinergi antara pemerintah, perguruan tinggi, dunia usaha, organisasi masyarakat, media, hingga masyarakat umum dapat berjalan nyata di lapangan.
“Komitmen ini harus diikuti dengan program konkret, mulai dari penguatan intervensi gizi, perbaikan sanitasi, edukasi pola asuh, hingga pelibatan aktif masyarakat dan sektor swasta,” tambahnya.
Komitmen Konkret Lintas Sektor
Acara penandatanganan komitmen bersama ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kolaborasi lintas sektor di Gorontalo.
Pemerintah provinsi juga memastikan akan terus melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkelanjutan agar program penurunan stunting dapat berjalan efektif.
BACA JUGA:Terkait Kasus TPPO Ferienjob, PERMAHI Gorontalo Nilai Penanganan Aparat Belum Maksimal
Turut hadir dalam kegiatan ini perwakilan Bupati Gorontalo, Sekda Kabupaten Gorontalo, Kepala Bappeda provinsi dan kabupaten, para rektor perguruan tinggi, kepala OPD, Giz Advisor Provinsi Gorontalo, perwakilan SDGs Provinsi dan SDGs Center UNG, Baznas Kabupaten Gorontalo, camat, kepala desa, serta tokoh masyarakat setempat.