Wagub Gorontalo Ajak ASN Lawan Stigma HIV/AIDS dan Dukung Target Three Zeros 2030

Selasa 29-07-2025,14:17 WIB
Reporter : Risto Risanto
Editor : Risto Risanto

GORONTALO, DISWAY.ID - Wagub Gorontalo Ajak ASN Lawan Stigma HIV/AIDS dan Dukung Target Three Zeros 2030

Wakil Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie, mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan pemerintah provinsi untuk aktif dalam memerangi stigma terhadap Orang dengan HIV/AIDS (ODHA).

Ajakan ini disampaikannya saat membuka kegiatan edukasi dan pemeriksaan HIV bagi pegawai dan staf Bapppeda Provinsi Gorontalo, Selasa (29/7/2025).

"Sebagai abdi negara, kita punya tanggung jawab moral untuk menjadi teladan. Bukan hanya soal pelayanan publik, tetapi juga dalam peduli terhadap isu sosial seperti HIV/AIDS. Kita harus menjadi pelopor penghapusan stigma dan diskriminasi terhadap ODHA,” tegas Idah.

BACA JUGA:Idah Syahidah Tegaskan Kebaya Cerminkan Identitas dan Cinta Budaya Bangsa

Ia juga menekankan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Provinsi Gorontalo untuk mendukung pencapaian target global Three Zeros 2030, yaitu:

- Zero infeksi baru HIV

- Zero kematian akibat AIDS

- Zero diskriminasi terhadap ODHA

Idah turut mengapresiasi peran aktif Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Gorontalo yang terus memperluas jangkauan edukasi dan skrining HIV.

Program ini dijalankan melalui kolaborasi erat dengan Dinas Kesehatan serta didukung oleh data akurat untuk memperkuat pencegahan di tingkat masyarakat akar rumput.

BACA JUGA:Chelsea Selangkah Lagi Gaet Bek Muda Ajax, Jorrel Hato Senilai Lebih dari £35 Juta

Sementara itu, Kepala Bapppeda Provinsi Gorontalo, Wahyudin Katili, menegaskan bahwa kegiatan edukasi ini ditujukan untuk menghilangkan stigma keliru yang masih ada di kalangan ASN dan meningkatkan pemahaman mengenai penularan dan penanganan HIV/AIDS secara ilmiah.

Menurut data hingga Juni 2025, jumlah kasus HIV di Provinsi Gorontalo mencapai 1.363 kasus, mengalami peningkatan sebanyak 106 kasus dibandingkan Desember 2024.

Dari jumlah tersebut, 412 kasus terjadi pada kelompok usia 15–24 tahun, dengan faktor risiko tertinggi berasal dari hubungan seksual berisiko sesama jenis, tercatat sebanyak 591 kasus.

Kategori :