TPID Diminta Lebih Solid Tangani Tantangan Inflasi Regional

Minggu 20-07-2025,16:59 WIB
Reporter : Risto Risanto
Editor : Risto Risanto

GORNTALO, DISWAY.ID - Wakil Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie, menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam upaya pengendalian inflasi di daerah.

Hal ini disampaikannya saat memimpin High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Gorontalo yang digelar di Ballroom Gedung Azalea, Kota Gorontalo, Kamis 17 Juli 2025.

Dalam sambutannya, Idah menggarisbawahi bahwa inflasi bukan hanya persoalan ekonomi makro, tetapi berdampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat, khususnya kelompok rentan dan berpenghasilan rendah.

Oleh sebab itu, ia mendorong kolaborasi lintas sektor agar upaya pengendalian inflasi bisa berjalan lebih efektif dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat.

BACA JUGA:Sambut Kajati Baru, Pemprov Gorontalo Tampilkan Kearifan Lokal Mopotilolo

“Menjaga inflasi berarti menjaga daya beli masyarakat. Ini bukan tugas satu instansi saja, tapi kerja kolektif lintas sektor dan kewenangan,” ujarnya.

Wagub juga menyampaikan kabar baik terkait pertumbuhan ekonomi Provinsi Gorontalo. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, pada tahun 2025 ekonomi Gorontalo tumbuh 6,07 persen secara tahunan (year-on-year), melampaui pertumbuhan nasional yang tercatat sebesar 4,80 persen.

Pertumbuhan tertinggi berasal dari sektor industri pengolahan yang meningkat sebesar 9,67 persen.

Dari sisi pengeluaran, kontribusi terbesar datang dari sektor ekspor barang dan jasa yang tumbuh sebesar 8,40 persen.

BACA JUGA:Pemerintah Distribusikan 2.325 Ton Bantuan Beras untuk Warga Kurang Mampu di Provinsi Gorontalo

Terkait laju inflasi, Provinsi Gorontalo menunjukkan kinerja yang menggembirakan.

Inflasi year-on-year pada semester I 2025 tercatat hanya 0,80 persen, jauh di bawah rata-rata nasional sebesar 1,87 persen.

Sementara itu, inflasi month-to-month berada di angka 0,37 persen dan year-to-date sebesar 1,05 persen.

Namun demikian, Wagub mengingatkan masih adanya tekanan harga pada beberapa komoditas utama seperti tomat, bawang merah, beras, dan cabai rawit.

Meskipun pemerintah telah menggalakkan gerakan tanam cabai di masyarakat, konsumsi yang tinggi membuat harga komoditas ini tetap sulit terkendali.

Kategori :