Xhaka dikenal sebagai gelandang progresif yang banyak membantu Martinelli dalam membangun serangan, terutama dari sisi kiri.
Ketika Xhaka masih menjadi bagian dari trio lini tengah Arteta, Martinelli mampu bermain lebih bebas dan efektif.
Tanpanya, Martinelli terlihat kesulitan menembus pertahanan lawan yang bermain lebih rapat dan bertahan dalam blok rendah.