GORONTALO, DISWAY.ID - Penguatan infrastruktur dan penataan ruang yang adil dan berkelanjutan menjadi fokus utama dalam Forum Koordinasi Pembangunan Wilayah Berbasis Penataan Ruang Pulau Sulawesi yang digelar di Kota Palu, Kamis 10 Juli 2025.
Forum ini mempertemukan pemerintah pusat dan daerah se-Pulau Sulawesi untuk menyelaraskan visi pembangunan di kawasan timur Indonesia.
Salah satu agenda utama adalah mendorong pemerataan pembangunan berbasis tata ruang yang adaptif terhadap tantangan lingkungan, ekonomi, dan sosial.
AHY: Tata Ruang Harus Jadi Panglima Pembangunan
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menekankan pentingnya tata ruang sebagai landasan utama dalam pembangunan nasional.
BACA JUGA:Idah Syahidah Ingatkan Warga untuk Kurangi Gaya Hidup Konsumtif
"Pemerintah daerah tidak boleh dibiarkan menghadapi konflik tata ruang sendirian. Di satu sisi, kita harus lindungi sawah untuk ketahanan pangan. Di sisi lain, kebutuhan akan perumahan dan industri juga terus meningkat," jelas AHY.
Ia menegaskan bahwa target pertumbuhan ekonomi Sulawesi sebesar 9,9 persen dalam RPJMN harus berjalan seiring dengan distribusi kesejahteraan yang merata serta keadilan ekologis bagi masyarakat.
"Kita tidak ingin mengejar pertumbuhan tinggi tapi meninggalkan rakyat di bawah. Pembangunan harus adil, inklusif, dan berkelanjutan," tegasnya.
Gubernur Gorontalo: Transformasi Tata Ruang untuk Masa Depan
Senada dengan AHY, Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail menilai forum ini sebagai momen strategis untuk mempercepat transformasi pengelolaan ruang di wilayah timur Indonesia.
BACA JUGA:Gorontalo, Surga Tersembunyi di Timur Nusantara yang Penuh Kejutan
"Forum ini penting untuk menyusun arah pembangunan jangka panjang. Kita ingin tata kelola ruang yang mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus memastikan keadilan spasial dan perlindungan terhadap sumber daya," ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa kolaborasi antarwilayah di Sulawesi menjadi kunci memperkuat daya saing kawasan, sekaligus menyeimbangkan antara pembangunan fisik dan pelestarian lingkungan.