Program BLP3G Sukses Disalurkan ke Seluruh 9.000 KPM di Gorontalo

Program BLP3G Sukses Disalurkan ke Seluruh 9.000 KPM di Gorontalo

Program BLP3G Sukses Disalurkan ke Seluruh 9.000 KPM di Gorontalo---Nova Diskominfotik

GORONTALO, DISWAY.ID - Pemerintah Provinsi GORONTALO melalui Dinas Sosial sukses menyelesaikan penyaluran Bantuan Langsung Pangan Pemerintah Provinsi GORONTALO (GORONTALO.disway.id/listtag/1923/blp3g">BLP3G) kepada 9.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh kabupaten/kota.

Capaian ini menandai realisasi 100 persen dari total kuota bantuan yang dialokasikan pada tahun 2025.

Tahap penyaluran terakhir dilaksanakan di lima kecamatan di Kabupaten Pohuwato—yakni Buntulia, Marisa, Paguat, Dengilo, dan Taluditi—pada Jumat 22 Juli 2025.

Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh Wakil Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie, didampingi Kepala Dinas Sosial, Sagita Wartabone, di masing-masing kantor kecamatan.

BACA JUGA:Tata Ruang Berkeadilan dan Infrastruktur Jadi Agenda Utama Forum Pembangunan Sulawesi

“Taluditi menjadi titik ke-76 sekaligus titik terakhir penyaluran BLP3G se-Provinsi Gorontalo. Alhamdulillah, Ibu Wakil Gubernur mendampingi kami selama dua hari menyalurkan bantuan langsung kepada warga,” ujar Sagita.

Sasar Warga Miskin Ekstrem

Program BLP3G ditujukan khusus bagi masyarakat dalam kategori desil I dan desil II, yakni kelompok warga dengan tingkat kesejahteraan paling rendah berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Setiap KPM menerima paket bantuan senilai Rp270.672, terdiri dari 10 kg beras, 10 butir telur, 2 liter minyak goreng, dan 1 kg gula pasir.

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Idah Syahidah kembali menegaskan bahwa bantuan ini tidak diperuntukkan bagi warga yang secara ekonomi masih mampu.

“Kalau merasa mampu, saya harap dengan kesadaran sendiri bisa mengundurkan diri dari daftar penerima dan memberikan kesempatan kepada mereka yang lebih membutuhkan,” tegasnya.

BACA JUGA:Gorontalo, Surga Tersembunyi di Timur Nusantara yang Penuh Kejutan

Ia juga menyinggung soal kebiasaan konsumtif yang tidak sejalan dengan semangat bantuan sosial.

“Kalau masih beli rokok, sebaiknya tidak perlu menerima bantuan. Jangan bergaya hidup berlebihan kalau ekonomi belum memungkinkan,” ucapnya.

Dukungan terhadap Program Sosial Lainnya

Idah turut mengajak para penerima manfaat untuk mendukung program pemerintah lainnya, seperti program Keluarga Berencana (KB) untuk mencegah stunting, menjaga kesehatan keluarga, mengutamakan pendidikan anak, dan menjauhi kebiasaan yang merugikan seperti pinjaman online ilegal dan judi daring.

“Bantuan ini harus jadi pintu perubahan, bukan sekadar konsumsi sesaat. Mari bangun keluarga yang sehat dan mandiri,” ujarnya.

Sumber: