Proses SPMB Gorontalo 2025 Dipertanyakan, Ini Penjelasan Kepala Dinas Pendidikan

Minggu 06-07-2025,12:55 WIB
Reporter : Risto Risanto
Editor : Risto Risanto

GORONTALO, DISWAY.ID - Proses Seleksi Penerimaan Siswa Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 di Provinsi Gorontalo tengah menjadi perhatian publik.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Gorontalo, Rusli Nusi, memberikan penjelasan resmi dan menegaskan bahwa seluruh tahapan seleksi telah berjalan sesuai regulasi yang berlaku.

Menurut Rusli, mekanisme SPMB tahun ini merujuk pada Permendikdasmen RI Nomor 3 Tahun 2025, yang kemudian dijabarkan lebih teknis melalui SK Gubernur Gorontalo Nomor 110/9/III/2025 tentang Petunjuk Teknis SPMB untuk jenjang SMA dan SMK.

Jalur Domisili Tidak Menjamin Lolos, Ini Penjelasannya

Salah satu poin yang menjadi sorotan adalah soal peserta didik yang rumahnya dekat dengan sekolah tujuan namun tidak diterima.

Rusli menjelaskan bahwa jalur domisili merupakan satu dari empat jalur seleksi SPMB, selain jalur prestasi, afirmasi, dan mutasi.

BACA JUGA:Dukung Prestasi, Pemprov Gorontalo Fokus Kembangkan Atlet Muda Melalui Ajang Kompetisi

Namun, kedekatan domisili saja tidak cukup. Terutama di sekolah-sekolah favorit yang jumlah pendaftarnya jauh melebihi kuota.

“Contohnya, SMA 1 Gorontalo memiliki 986 pendaftar, padahal kuotanya hanya 432 kursi. Di SMA 3 Kota Gorontalo bahkan lebih tinggi, mencapai 1.263 pendaftar untuk jumlah kursi yang sama,” ujar Rusli pada Sabtu 5 Juli 2025.

Ia menjelaskan bahwa Pasal 20 Petunjuk Teknis SPMB mengatur urutan prioritas seleksi untuk sekolah yang mengalami kelebihan pendaftar, yaitu berdasarkan kemampuan akademik, jarak tempat tinggal, dan usia peserta.

“Artinya, meskipun rumah siswa hanya lima meter dari sekolah, tapi nilai akademiknya tidak memenuhi syarat, maka tetap tidak lulus. Itu sudah diatur dalam regulasi,” tegasnya.

BACA JUGA:Gusnar Ismail Dapat Dukungan SBY: Pemimpin yang Peduli dan Menginspirasi Masyarakat

Sosialisasi Sudah Dilakukan Menyeluruh

Menjawab pertanyaan soal kurangnya sosialisasi, Rusli memastikan bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi secara masif hingga ke seluruh kabupaten/kota di Provinsi Gorontalo. Kegiatan ini melibatkan para kepala sekolah SMP sederajat serta ketua komite sekolah.

“Kami bahkan meminta pihak SMA/SMK untuk langsung menyampaikan informasi SPMB ke SMP-SMP di wilayah mereka. Contohnya, SMA 3 melakukan sosialisasi langsung ke SMP 1 dan SMP 6, untuk memastikan informasi diterima secara langsung oleh calon peserta dan orang tuanya,” jelas Rusli.

Ia menambahkan bahwa pihak Dikbud juga memanfaatkan media massa dan platform digital untuk menyampaikan informasi secara luas ke masyarakat.

BACA JUGA:Kenaikan Pangkat 167 Anggota Polda Gorontalo, Kapolda: Bentuk Apresiasi atas Dedikasi

Pendaftaran dan Seleksi Dilakukan Secara Online

Kategori :