GORONTALO, DISWAY.ID - Kabupaten Gorontalo masih berpotensi diguyur hujan dengan intensitas tinggi dalam beberapa hari ke depan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gorontalo mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam, terutama banjir dan tanah longsor yang rawan terjadi saat musim hujan.
Menurut Kepala BPBD Kabupaten Gorontalo, Udin Pango, cuaca ekstrem masih menjadi ancaman serius bagi sejumlah wilayah, khususnya yang berada di zona rawan bencana.
"Masih ada potensi hujan lebat yang dapat memicu bencana. Kami mengimbau warga, terutama di daerah lereng dan bantaran sungai, untuk selalu siaga dan waspada,” kata Udin, Jumat 4 Juli 2025, dikutip dari RRI.
BACA JUGA:Gusnar Ismail Soroti Pentingnya Dukungan Pusat untuk Destinasi Wisata Unggulan Gorontalo
13 Kecamatan Masuk Zona Rawan Bencana
BPBD mencatat sebanyak 13 kecamatan di Kabupaten Gorontalo tergolong sebagai daerah rawan bencana alam.
Hujan deras yang terjadi pada akhir pekan lalu bahkan telah menyebabkan banjir di dua desa di Kecamatan Limboto Barat serta satu kelurahan di Kecamatan Limboto.
Peristiwa tersebut menjadi pengingat penting akan perlunya langkah mitigasi lebih serius di seluruh wilayah.
BACA JUGA:Jurgen Klopp Turut Berduka Usai Dengar Kabar Diogo Jota Meninggal: Saya Patah Hati
Antisipasi Pemerintah: Surat Edaran, Dapur Umum, dan Komunikasi Aktif
Sebagai langkah antisipatif, Pemerintah Kabupaten Gorontalo telah mengeluarkan surat edaran kewaspadaan dini kepada seluruh camat.
Selain itu, sejumlah dapur umum disiagakan, dan jalur komunikasi antara warga, pemerintah desa, dan BPBD terus dijaga agar tetap aktif dan responsif.
BPBD juga menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam mitigasi bencana. Warga diminta untuk segera melaporkan setiap tanda-tanda bahaya seperti retakan tanah, luapan air sungai, atau pohon tumbang.
BACA JUGA:BTN Salurkan Bantuan TJSL Rumah Ibadah
"Kerja sama antara warga dan pemerintah sangat dibutuhkan. Kami juga mengingatkan untuk tidak melakukan penebangan pohon sembarangan di daerah hulu, karena hal ini dapat memperparah risiko banjir dan longsor,” tambah Udin.
Masyarakat Diimbau Pantau Informasi Resmi