Dinkes Gorontalo Dorong Sosialisasi 4T sebagai Kunci Pencegahan Stunting

Senin 30-06-2025,13:30 WIB
Reporter : Risto Risanto
Editor : Risto Risanto

GORONTALO, DISWAY.ID - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Anang S. Otoluwa, menegaskan bahwa penanganan stunting harus dilakukan secara kolaboratif dengan melibatkan lintas sektor dan lintas program.

Hal ini ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam Pertemuan Koordinasi Lintas Program/Lintas Sektor (LP/LS) untuk Pembinaan Keluarga Risiko Stunting Pasangan Usia Subur (KRS PUS) 4T, yang digelar di Aula Dinas PPKB Kabupaten Gorontalo Utara, Kamis 26 Juni 2025.

4T Jadi Strategi Kunci Cegah Stunting

Dalam paparannya, Anang menekankan pentingnya sosialisasi konsep 4T kepada pasangan usia subur (PUS) dan calon ibu sebagai langkah pencegahan dini.

BACA JUGA:Wanita Islam Alkhairaat Dapat Dukungan Penuh dari Pemprov Gorontalo

4T merupakan singkatan dari:

- Terlalu Muda

- Terlalu Tua

- Terlalu Dekat jarak kelahiran

- Terlalu Banyak jumlah anak

Keempat faktor tersebut terbukti meningkatkan risiko kehamilan bermasalah yang dapat berujung pada lahirnya anak stunting.

"Pencegahan stunting tidak bisa hanya dibebankan ke sektor kesehatan. Butuh sinergi dari semua elemen masyarakat—pemerintah daerah, tokoh agama, organisasi masyarakat, hingga keluarga itu sendiri,” ujar Anang.

BACA JUGA:Wagub Gorontalo dan Kalapas Tinjau Kondisi Lapas Kelas IIB Boalemo

Pentingnya Intervensi dari Hulu

Menurut Anang, intervensi sejak pra-kehamilan menjadi kunci utama.

Perencanaan keluarga yang matang, akses terhadap alat kontrasepsi, dan edukasi tentang gizi ibu hamil harus menjadi prioritas.

Kategori :