GORONTALO, DISWAY.ID - Penyakit hati atau liver berlemak sering disebut sebagai "wabah diam-diam" karena dapat berkembang selama bertahun-tahun tanpa gejala hingga komplikasi parah terjadi.
Penyakit hati steatotik terkait disfungsi metabolik (MASLD), yang sebelumnya dikenal sebagai penyakit hati berlemak nonalkohol, memengaruhi sekitar 38% orang dewasa di seluruh dunia.
Seperti banyak kondisi lainnya, mendeteksinya sejak dini dapat membuat perbedaan besar bagi kesehatan hati Anda.
Salah satu tanda peringatan yang mungkin untuk MASLD adalah batu empedu, masalah pencernaan yang umum.
BACA JUGA:Ketua Bawaslu Gorontalo Mengalami Laka Tunggal, Tabrak Beton Jembatan!
Penelitian telah menemukan hubungan yang kuat antara batu empedu dan MASLD.
Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan batu empedu juga lebih mungkin memiliki masalah mendasar dengan hati mereka.
Memiliki batu empedu juga dapat menyebabkan diagnosis MASLD lebih dini, kata Robert J. Fontana, MD, seorang profesor kedokteran dan direktur Program Beasiswa Hepatologi Transplantasi di University of Michigan Health.
"Cara biasanya Anda mengetahui adanya batu empedu adalah melalui USG, dan mau tidak mau, dokter akan memeriksa langsung ke hati," tambahnya.
BACA JUGA:PSU Diyakini Tak Akan Terjadi, KPU Gorontalo Utara: Jika Terjadi...
Bagaimana Batu Empedu Terkait dengan MASLD dan MASH?
Batu empedu adalah "kerikil" keras yang terbuat dari kolesterol atau bilirubin yang terbentuk di kantong empedu, organ kecil yang menyimpan empedu untuk membantu pencernaan.
Meskipun ukurannya dapat berkisar dari sebutir pasir hingga bola golf, batu empedu biasanya kecil dan keluar tanpa menimbulkan rasa sakit atau penyumbatan.
Sekitar 20% orang dewasa di seluruh dunia mengalami batu empedu, dengan batu yang berasal dari kolesterol menjadi yang paling umum.
Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menetapkan hubungan langsung antara MASLD dan batu empedu, penelitian menunjukkan orang dengan batu empedu memiliki peluang lebih tinggi untuk didiagnosis dengan MASLD, 3,3 persen dibandingkan dengan 1% pada mereka yang tidak memiliki batu empedu.