GORONTALO, DISWAY.ID – BPBD Provinsi Gorontalo mengungkap banjir bandang yang melanda pada Jumat, 11 April 2025 menyebabkan kerusakan yang cukup parah di berbagai fasilitas penting.
Dalah satu fasilitas rusak adalah jembatan antardesa di Desa Harapan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Boalemo. Bahkan jembatan terputus akibat terjangan deras banjir bandang.
Banjir bandang ini telah mengakibatkan kesulitan bagi warga setempat, terutama dalam mengakses wilayah tetangga seperti Kecamatan Paguyaman.
Warga setempat mengeluh bahwa jembatan tersebut sudah sering kali rusak akibat banjir sehingga mulai mengalami keretakan.
BACA JUGA:Update Prakiraan Cuaca Hari Ini di Gorontalo, Selasa 15 April 2025
Derasnya arus banjir bandang juga berkontribusi terhadap kerusakan yang lebih parah, disebabkan oleh pendangkalan tanggul dan bak penampungan air di bagian hulu yang tidak mampu menahan debit air yang besar.
Sementara itu, tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang berusaha membersihkan lumpur sisa banjir bandang di SMK Negeri 1 Wonosari.
Lumpur yang tebal membuat proses pembersihan menjadi lebih sulit dan membutuhkan banyak personel untuk menjalankannya dengan baik agar kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut dapat segera dilanjutkan.
Kepala Sekolah SMK 1 Wonosari mengungkapkan bahwa semua ruangan sekolah terdampak oleh lumpur dengan kedalaman hingga dua sentimeter.
BACA JUGA:Kadin Indonesia dan QCCI Bahas Lima Pilar Kerja Sama Strategis di Qatar
Karena lokasi sekolah berada di dekat sungai, kejadian banjir bandang sudah cukup sering terjadi dan menyebabkan berbagai fasilitas sekolah rusak atau bahkan hanyut terbawa arus.
Meskipun aktivitas belajar terganggu akibat kejadian ini, pihak sekolah memutuskan untuk tidak memberikan libur kepada para siswa.
Sebaliknya, siswa diminta untuk turut serta membersihkan sisa material banjir yang masih mengotori ruangan dan halaman sekolah.
Hal ini bertujuan untuk melibatkan siswa dalam proses pemulihan pasca bencana dan meningkatkan rasa tanggung jawab mereka terhadap lingkungan sekolah.
Maka dari itu masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran sungai diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi banjir bandang susulan.