GORONTALO, DISWAY.ID - Pemerintah Provinsi Gorontalo terus memperkuat tata kelola sektor jasa konstruksi dengan memanfaatkan teknologi digital.
Komitmen tersebut diwujudkan melalui Workshop Peningkatan Pemahaman Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pengalaman (SIMPAN) yang berlangsung di Hotel Aston Kota Gorontalo pada Selasa, 18 November 2025.
Acara dibuka oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Yosef P. Koton, yang mewakili Wakil Gubernur Gorontalo.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan Kementerian PUPR RI, perangkat daerah PUPR tingkat provinsi dan kabupaten/kota, BP2JK, serta para pimpinan asosiasi jasa konstruksi.
BACA JUGA:Asperti Apresiasi Kebijakan Harga Singkong: Prioritaskan Kesejahteraan Petani
Digitalisasi Jadi Kunci Perbaikan Tata Kelola Konstruksi
Dalam sambutannya, Yosef menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan workshop yang dinilainya sangat bermanfaat bagi pelaku usaha di sektor konstruksi.
“Kegiatan ini penting untuk meningkatkan kapasitas dan profesionalisme penyedia jasa konstruksi di Gorontalo,” kata Yosef.
Ia menjelaskan bahwa aplikasi SIMPAN berfungsi sebagai sistem pencatatan pengalaman badan usaha secara digital, terstandar nasional, dan mudah diverifikasi.
Pemanfaatan aplikasi ini dinilai mampu meningkatkan akurasi data serta memperkuat transparansi dalam proses pengadaan jasa konstruksi.
“Penguasaan teknologi informasi kini menjadi kebutuhan utama agar badan usaha mampu bersaing di tingkat daerah maupun nasional,” tegasnya.
Penguatan Kapasitas Pelaku Usaha dan Kolaborasi Lintas Sektor
Pemprov Gorontalo menegaskan komitmennya untuk terus membina pelaku jasa konstruksi melalui pelatihan berkelanjutan dan peningkatan sertifikasi.
Yosef juga menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah, pelaku usaha, serta pemangku kepentingan lainnya untuk menciptakan ekosistem konstruksi yang sehat dan kompetitif.
Melalui workshop ini, peserta diharapkan mampu mengoptimalkan penggunaan aplikasi SIMPAN, sehingga dapat mendukung peningkatan kualitas tata kelola serta pembangunan infrastruktur di Provinsi Gorontalo secara lebih efektif.