Barcelona Mulai Ancang-ancang Rekrut Erling Haaland, Butuh Penerus Robert Lewandowski!

Barcelona Mulai Ancang-ancang Rekrut Erling Haaland, Usia Robert Lewandowski Sudah Tak Lagi Muda-@erling-Instagram
GORONTALO, DISWAY.ID - Presiden Barcelona, Joan Laporta, dikabarkan tengah "terobsesi" dengan ide merekrut striker Manchester City, Erling Haaland untuk menggantikan Robert Lewandowski pada bursa transfer musim panas 2026 mendatang.
Lewandowski kini berusia 37 tahun dan kontraknya bersama Blaugrana akan berakhir pada akhir musim 2025/26.
Meski masih tajam di depan gawang, masa depannya di Camp Nou hampir dipastikan akan berakhir dengan status bebas transfer.
Striker asal Polandia itu memang sempat absen dari starting XI musim ini karena cedera otot, tetapi tetap memberikan kontribusi.
Dari bangku cadangan, ia mencetak dua gol dalam kemenangan telak 6-0 atas Valencia akhir pekan lalu.
BACA JUGA:Barcelona Ragu Permanenkan Marcus Rashford, Bisa Dipulangkan ke Manchester United Ngga?
Gol tersebut juga menorehkan sejarah: untuk pertama kalinya di abad ke-21, dua pemain pengganti Barcelona (Lewandowski dan Raphinha) sama-sama mencetak dua gol dalam laga La Liga.
Sejauh ini, Lewandowski sudah mengoleksi 103 gol dan 20 assist dari 150 pertandingan bersama Barcelona. Namun, klub Catalan harus mulai memikirkan regenerasi lini depan.
Obsesi Laporta Pada Erling Haaland
Menurut laporan El Nacional, Laporta sudah sejak 2021 bermimpi mendatangkan Erling Haaland ke Camp Nou.
Namun, kondisi finansial Barcelona yang bermasalah membuat transfer tersebut gagal diwujudkan saat sang striker masih di Borussia Dortmund.
BACA JUGA:Pemain Veteran Pasrah Dilepas Barcelona Secara Gratis, Oriol Romeu Siap Hengkang
Meski begitu, Barcelona terus memantau perkembangan Haaland di Manchester City.
Pemain asal Norwegia itu kini menjadi mesin gol utama The Citizens dan tercatat memiliki kontrak panjang hingga 2034.
Meski terikat kontrak jangka panjang, Laporta diyakini merasa ada “peluang besar” bagi Haaland untuk bergabung ke Barcelona suatu hari nanti, terutama jika performa Manchester City menurun di bawah asuhan Pep Guardiola.
Sumber: