Kasus DBD di Gorontalo Tembus 459, 5 Warga Meninggal Sejak Awal 2025

Kasus DBD di Gorontalo Tembus 459, 5 Warga Meninggal Sejak Awal 2025-jcomp-Freepik
GORONTALO, DISWAY.ID - Kasus demam berdarah dengue (GORONTALO.disway.id/listtag/3389/dbd">DBD) di Provinsi GORONTALO terus mengalami peningkatan sejak awal tahun 2025.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, hingga Juli 2025 tercatat 459 kasus positif dengan 5 kematian.
Penyebaran wabah DBD tercatat merata di seluruh kabupaten dan kota di Gorontalo.
Kondisi ini membuat pemerintah daerah mengingatkan masyarakat agar lebih waspada dan menjaga kebersihan lingkungan.
BACA JUGA:Dinkes Gorontalo Gelar Cek Kesehatan Gratis dan Skrining TBC untuk Pekerja PT Royal Coconut
Boalemo dan Pohuwato Tertinggi Kasus DBD
Kabupaten Boalemo menjadi wilayah dengan kasus tertinggi, yakni 114 kasus positif dengan 1 kematian. Disusul Kabupaten Pohuwato dengan 107 kasus positif.
Sementara itu, di Kabupaten Bone Bolango tercatat dua warga meninggal dunia akibat DBD, menjadikannya daerah dengan tingkat fatalitas tertinggi di Gorontalo.
Imbauan Pemerintah: Segera Berobat Jika Ada Gejala
Pemerintah Provinsi Gorontalo menekankan pentingnya deteksi dini dan pengobatan cepat untuk menekan angka kematian.
BACA JUGA:Tottenham Hotspur Bidik Nathan Ake, Siap Ajukan Tawaran di Bursa Transfer Januari 2026
Masyarakat diminta segera mendatangi fasilitas kesehatan apabila mendapati atau mengalami gejala DBD, seperti demam tinggi mendadak, nyeri sendi, dan bintik merah pada kulit.
Kebersihan Lingkungan Jadi Kunci Pencegahan
Dinas Kesehatan mengingatkan bahwa penyebaran DBD erat kaitannya dengan minimnya perilaku hidup bersih.
Oleh karena itu, masyarakat diminta menjaga lingkungan rumah, terutama tempat penampungan air yang berpotensi menjadi sarang jentik nyamuk Aedes aegypti.
Upaya pencegahan juga dilakukan melalui gerakan 3M Plus: menguras, menutup, mendaur ulang barang bekas, serta menjaga kebersihan lingkungan.
Sumber: