Indeks IPS Masih Sangat Rendah, Diskominfotik Provinsi Gorontalo: Kita Harus Semangat Satu Tujuan!

Kepala Dinas Kominfo dan Statistik Provinsi Gorontalo, Sry Wahyuni D. Matona---Dok. Istimewa
GORONTALO, DISWAY.ID - Pemerintah Provinsi GORONTALO melalui Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik telah mengadakan rapat persiapan untuk evaluasi penyelenggaraan statistik sektoral atau Indeks Pembangunan Statistik (GORONTALO.disway.id/listtag/1458/ips">IPS) tahun 2025.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas tata kelola data sektoral di lingkungan Pemprov Gorontalo.
Kepala Dinas Kominfo dan Statistik Provinsi Gorontalo, Sry Wahyuni D. Matona, dalam pidatonya menggarisbawahi pentingnya evaluasi IPS meskipun ada keluhan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tentang beban penilaian yang tinggi.
Namun, menurutnya, evaluasi ini merupakan mandat dari pemerintah pusat dan harus dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
BACA JUGA:Kunjungi Kantor Samsat Bone Bolango, Wagub Gorontalo Idah Syahidah: Pelayanannya Cukup Baik, Tapi..
Mengenai keluhan yang sering terdengar dari OPD, Sry Wahyuni menyampaikan bahwa walaupun penilaian ini memang banyak, tetapi harus tetap dilakukan karena merupakan kewajiban yang harus dipatuhi sesuai aturan pusat.
Dengan indeks IPS Gorontalo yang masih rendah, yaitu 2,08, meskipun telah banyak upaya positif dilakukan dalam pemerintahan dan pembangunan.
Ia juga menyoroti kurangnya pemahaman dan semangat dari seluruh OPD dalam meningkatkan IPS.
Seperti halnya peningkatan indeks Reformasi Birokrasi (RB) dari 69 menjadi 77,75 melalui kolaborasi lintas OPD, harapannya IPS juga dapat mengalami peningkatan serupa melalui sinergi yang lebih kuat.
Sry Wahyuni menekankan pentingnya semangat dan tujuan bersama dalam meningkatkan citra positif daerah Gorontalo.
Dia menegaskan bahwa ini adalah tugas bersama untuk mencegah Gorontalo terus dikenal dengan hal-hal negatif seperti termasuk lima provinsi termiskin.
Selain itu, evaluasi IPS juga mencakup lima domain utama, yaitu prinsip Satu Data Indonesia, kualitas data, proses bisnis statistik, kelembagaan, dan sistem statistik nasional.
Di antara kelima domain ini, kualitas data menjadi fokus utama karena dinilai masih sangat rendah.
Sumber: