Ketua TP PKK Provinsi Gorontalo Ajak Para Siswa Jadi Generasi yang Cakap Digital

Ketua TP PKK Provinsi Gorontalo Ajak Para Siswa Jadi Generasi yang Cakap Digital

Ketua TP PKK Provinsi Gorontalo Ajak Para Siswa Jadi Generasi yang Cakap Digital---Mila Kominfotik

GORONTALO, DISWAY.ID - Ketua TP PKK Provinsi Gorontalo, Nani Ismail Mokodongan, mendorong para siswa untuk menjadi generasi yang mahir dalam menggunakan teknologi digital, khususnya telepon genggam (gawai).

Pernyataan ini disampaikannya saat menghadiri acara Remaja Cakap (Recak) Digital yang diselenggarakan oleh Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Gorontalo di SMA Negeri 1 Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, pada hari Selasa 17 Juni 2025.

Di depan 100 siswa yang hadir, Nani menekankan pentingnya memahami bahwa gawai memiliki dua sisi, yaitu kebutuhan dan keinginan.

Ia meminta remaja untuk menggunakan gawai sebagai alat pendidikan serta menghindari penggunaan yang berlebihan untuk hiburan hingga akses ke konten negatif.

BACA JUGA:Mendes PDTT dan Wamendes PDTT Kunjungi Gorontalo, Disambut Adat Mopotilolo

"Telepon genggam memiliki dua sisi, kebutuhan dan keinginan. Gunakanlah untuk hal-hal yang membangun, positif, terutama karena kalian masih dalam masa pendidikan," ungkap Nani.

Sebagai istri Gubernur Gorontalo, Nani juga menyoroti masalah penyalahgunaan gawai oleh remaja dan anak-anak, yang sering kali terpapar konten tidak pantas tanpa pengawasan orang tua.

Ia menegaskan betapa pentingnya memiliki kendali diri dalam menggunakan teknologi agar tidak bergantung sepenuhnya pada dunia digital, serta mendorong siswa untuk memanfaatkan teknologi dengan bijak.

"Jika kalian terlalu penasaran dengan konten negatif, itu bisa mengarah pada kebiasaan buruk. Jangan biarkan telepon genggam merusak masa depan kalian," pesan Nani kepada para siswa.

BACA JUGA:Gusnar Ismail: Penguatan Kaderisasi dan Peran Akademik Dalam Organisasi HMI Itu Penting!

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Gorontalo, Sri Wahyuni D. Matona, menjelaskan bahwa program Recak Digital telah dijalankan sejak tahun 2022 dan telah mencapai 38 sekolah dengan total 2.050 siswa.

Program ini bahkan telah meraih penghargaan nasional sebagai inovasi daerah dan menjadi contoh bagi provinsi-provinsi lain.

Melalui kegiatan ini, siswa-siswa diberikan pemahaman tentang literasi digital, etika bermedia sosial, serta cara memanfaatkan teknologi untuk mendukung pendidikan dan pengembangan diri mereka.

Dengan demikian, diharapkan generasi muda dapat menjadi lebih cerdas dalam menggunakan teknologi digital, serta memiliki kesadaran akan dampak positif dan negatif dari penggunaannya.

Sumber: