Ini Faktor Utama Banyaknya Kasus Perceraian di Gorontalo, BPS Ungkap Datanya

Ini Faktor Utama Banyaknya Kasus Perceraian di Gorontalo, BPS Ungkap Datanya

Ini Faktor Utama Banyaknya Kasus Perceraian di Gorontalo, BPS Ungkap Datanya---Freepik

GORONTALO, DISWAY.ID - Provinsi Gorontalo mengalami tantangan serius dalam menghadapi masalah rumah tangga masyarakatnya.

Data terbaru tahun 2024 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo menunjukkan bahwa ribuan pasangan memilih untuk bercerai.

Konflik yang berlarut-larut, absennya salah satu pasangan, hingga kekerasan dalam rumah tangga menjadi penyebab utama dari keretakan rumah tangga di provinsi Gorontalo.

Angka perceraian akibat pertengkaran terus-menerus mencapai 1.514 kasus, menjadikannya sebagai penyebab utama dari perceraian di Gorontalo sepanjang tahun 2024.

BACA JUGA:Transfer Bruno Fernandes ke Al-Hilal Mendekati Kenyataan

Kota Gorontalo menjadi daerah dengan angka tertinggi perceraian, yaitu 416 kasus, diikuti oleh Kabupaten Gorontalo dengan 413 kasus, dan Bone Bolango dengan 223 kasus. 

Masalah ini menyoroti pentingnya komunikasi dalam rumah tangga dan pentingnya solusi damai dalam menyelesaikan konflik.

Penelantaran dalam rumah tangga juga menjadi penyebab besar dalam kasus perceraian, dengan 392 kasus yang terjadi karena salah satu pasangan meninggalkan rumah atau tidak menjalankan kewajiban rumah tangga.

Kabupaten Bone Bolango mencatat tingkat tertinggi dalam kategori ini, diikuti oleh Kabupaten Gorontalo dan Boalemo.

BACA JUGA:Gabriel Magalhaes Hampir Pasti Bertahan di Arsenal

Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) juga turut menyumbang angka perceraian, dengan 88 kasus tercatat.

Pohuwato menjadi daerah dengan angka tertinggi dalam kasus kekerasan, diikuti oleh Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo.

Hal ini menunjukkan bahwa kekerasan fisik maupun verbal masih menjadi masalah yang signifikan dalam rumah tangga di Gorontalo.

Selain itu, konsumsi alkohol yang berlebihan juga menjadi faktor penentu dalam kasus perceraian.

Sumber: