BMKG Ungkap Penyebab Angin Puting Beliung di Gorontalo

BMKG Ungkap Penyebab Angin Puting Beliung di Gorontalo-creativeart-Freepik
GORONTALO, DISWAY.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (GORONTALO.disway.id/listtag/1276/bmkg">BMKG) di Djalaluddin GORONTALO telah memastikan bahwa saat ini terjadi perubahan iklim yang mengakibatkan cuaca ekstrem, seperti angin puting beliung.
Menurut BMKG Djalaluddin Gorontalo, cuaca ekstrem ini disebabkan oleh fase peralihan iklim atau pancaroba yang sedang terjadi di wilayah Gorontalo.
Fase ini menyebabkan terbentuknya awan konvektif, yang kemudian menjadi penyebab terjadinya angin puting beliung dan hujan lebat.
Potensi cuaca ekstrem ini dapat terjadi di wilayah Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, dan Kabupaten Bone Bolango.
BACA JUGA:Fix! Martin Zubimendi Gabung Arsenal, Here We Go
BMKG memberikan imbauan kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap cuaca ekstrem yang mungkin terjadi.
Langkah pencegahan dan kewaspadaan perlu dilakukan untuk mengurangi risiko kerugian akibat cuaca ekstrem tersebut.
Dalam situasi seperti ini, penting bagi masyarakat dan pemerintah daerah untuk bekerja sama dalam menyusun strategi mitigasi bencana terkait cuaca ekstrem.
Penggalangan informasi dan edukasi mengenai cara menghadapi cuaca ekstrem juga perlu dilakukan secara massif.
BACA JUGA:Nani Ismail Mokodongan Soroti Peran Strategis Perempuan: Khususnya Melalui Organisasi PKK
Masyarakat perlu diberikan pemahaman tentang tindakan yang perlu diambil saat cuaca ekstrem, seperti mencari tempat perlindungan yang aman dan menghindari daerah rawan terkena dampak bencana alam.
Selain itu, sistem peringatan dini juga perlu ditingkatkan agar masyarakat dapat lebih siap dan sigap menghadapi cuaca ekstrem.
Ketersediaan informasi yang akurat dan cepat adalah kunci dalam mengurangi risiko dan dampak dari bencana alam yang disebabkan oleh cuaca ekstrem.
Pemerintah daerah juga perlu melakukan langkah-langkah preventif, seperti pemeliharaan saluran air dan sungai, penataan ruang kota yang baik, serta peningkatan infrastruktur yang mampu menanggulangi dampak cuaca ekstrem.
Sumber: